Different perspectives, different worlds,Take you to feel the hospital.
17. Selama berjuang melawan kanker 6 tahun ini, Peng Xiaochi (tengah), pakar dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, berubah dari dokter saya menjadi teman dekat saya. Sepanjang perjalanan ini, terima kasih atas pendampingan yang hangat dari dokter dan keluarga terkasih saya. Saya tidak sendirian! Semangat!
Nama saya Indahwati Iwan, usia 71 tahun, seorang survivor kanker payudara asal Surabaya, Indonesia. Sejak tahun 2011 divonis kanker payudara hingga tahun 2017, saya sudah 6 tahun hidup berdampingan dengan kanker payudara. Sepanjang perjalanan ini, saya merasa sangat bersyukur. Beruntung saat divonis kanker stadium awal, saya memilih pengobatan minimal invasif. Saya juga terharu karena dalam perjalanan melawan kanker, pasangan dan keluarga saya senantiasa mendampingi saya.
1. November 2011, saat saya dan suami menghadiri China Import and Export Fair, badan saya terasa tidak nyaman. Saya divonis kanker payudara stadium II di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Saya memilih metode operasi mastektomi radikal + Intervensi. Tiga bulan kemudian, saya keluar RS.
2. Juni 2013, saat saya kembali ke RS untuk kontrol, General Manager - Mr. Lin Shaohua (ketiga dari kanan) dan staf medis datang mengunjungi saya. Saat itu saya baru kembali dari Xinjiang dan Inner Mongolia, mereka mengatakan kalau saya sama sekali tidak terlihat seperti pasien kanker.
3. Agustus 2013, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou memberikan julukan “Pejuang Kanker” kepada saya. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kepala Bagian Xu dari rumah sakit. Saya berharap pasien kanker lainnya dapat menemukan harapan pengobatan dari pengalaman saya.
4. 31 Juli 2014, bertepatan dengan Hari Kasih Sayang Tradisional China dan ulang tahun perkawinan emas kami, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mengadakan pesta ulang tahun perkawinan emas bergaya China di bangsal. Saya sangat beruntung dapat bertemu orang-orang yang hangat dan memiliki kenangan indah di negeri orang.
5. 31 Juli 2014, suami saya memberikan kecupan manis di pesta ulang tahun perkawinan emas kami. Saya tahu acara pesta ini tidak sekedar saksi perkawinan bahagia kami selama 50 tahun, tapi juga sebagai simbol bahwa saya telah mengalahkan kanker dan menyambut kehidupan baru.
6. Ini foto pernikahan kami, baik dalam menghadapi kanker maupun kehidupan sehari-hari, kami saling percaya, menyemangati, memahami dan bertoleransi, inilah rahasia perkawinan kami.
7. Selain dukungan suami, perhatian dan toleransi semua anggota keluarga adalah kunci keberhasilan saya melawan kanker.
8. April 2015, pada Forum Akademik Pertama ASEAN tentang Terapi Minimal Invasif untuk Pengobatan Tumor, saya mendapat kehormatan sebagai Pejuang Kanker dan diundang untuk menghadiri forum dan berbagi pengalaman pribadi dalam melawan kanker. Semoga semakin banyak pasien kanker dari Indonesia yang dapat menemukan kekuatan dalam melawan kanker berkat pengalaman saya.
9. Oktober 2015, pada acara perayaan ulang tahun ke-10 St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, saya terpilih sebagai “Pejuang Kanker Tahunan”, tapi saya tahu dalam perjuangan melawan kanker, saya tidak sendirian. Teknologi minimal invasif yang canggih dan kekuatan dari keluarga, membuat saya tidak pernah menyerah.
10. Oktober 2015, saya dipekerjakan sebagai “Relawan Kanker” St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou di Indonesia. Kepala RS mengangkat saya sebagai duta kesehatan, untuk memberikan bantuan bagi lebih banyak pasien kanker payudara di Indonesia.
11. Oktober 2015, saya dan suami berinteraksi dengan akrab pada kegiatan melawan kanker di RS. Cinta harus diungkapkan pada waktunya. Saya tidak kesepian karena suami senantiasa mendampingi.
12. Oktober 2015, kami berdua dan pasien kanker asal negara lain bersama-sama menaiki Canton Tower yang dijuluki “Bianglala tertinggi di dunia”. Kanker membuat kami semakin memahami betapa berharganya kesehatan. Saya masih akan mencapai tempat yang lebih tinggi dan lebih jauh.
13. Oktober 2015, kami mendaki Gunung Baiyun. Di puncak gunung, saya dapat melihat semua pemandangan indah di Guangzhou, membuat saya semakin dapat merasakan indahnya hidup.
14. Oktober 2015, kami menyaksikan pertunjukan rutin Paduan Suara Gunung Baiyun. Setelah pertunjukan berakhir, saya dan pasien asal Indonesia lainnya menyumbangkan lagu Indonesia, keindahan budaya China dan kehangatan warga setempat, membuat saya merasa setiap kali kembali ke RS untuk pemeriksaan ulang sebagai perjalanan yang indah.
15. Oktober 2016, saya dan suami mengikuti kegiatan Pink Ribbon Campaign di Semarang, semoga mayoritas kaum perempuan Indonesia dapat terhindarkan dari kanker payudara. Sekalipun terserang kanker, semoga mereka juga tidak takut menghadapinya.
16. November 2016, saya dan Duta Anti-kanker, Mela Hapsari (pertama dari kiri), serta Pejuang Kanker, Venny Nyotowijoyo (tengah) bersama menghadiri kegiatan Pink Ribbon di Surabaya. Melihat semakin banyak orang yang bergabung dalam kegiatan kampanye pencegahan kanker payudara, saya sangat senang.
Disclaimer: Karena efek pengobatan setiap orang berbeda, informasi dari website St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou hanya digunakan sebagai referensi, tidak dapat dijadikan dasar untuk pengobatan, ataupun diagnosa medis, tidak dapat menggantikan diagnosis dan pengobatan dokter. Untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat Terms of Liability.