Arijanto menerima penghargaan sebagai "Pejuang Kanker Tahunan"
Ketika pertama kali saya melihat Arijanto, tubuhnya yang tinggi dan wajahnya yang merah merona, benar-benar membuat saya tidak percaya bahwa dia ternyata seorang pasien multiple myeloma stadium 3!
Arijanto duduk di sofa, menceritakan pengalamannya melawan kanker. ”Saya dan istri membuka toko di Jakarta. Tubuh saya selalu sehat, tidak pernah mengidap penyakit apapun. Tetapi di pertengahan bulan 9 tahun lalu, setelah saya didiagnosis mengidap multiple myeloma stadium akhir di sebuah rumah sakit di Surabaya, saya tidak bisa mempercayainya, kondisi mental saya menurun, saya memang tidak begitu memahami kanker, tapi saya merasa kanker sungguh mengerikan.
Dokter tidak memberikan saya pengobatan, hanya memberikan saya obat anti nyeri. Saya tidak tahu harus melakukan pengobatan di mana, kemudian saya mencari tahu di internet. Saya menemukan Modern Cancer Hospital Guangzhou, saya dan keluarga beranggapan bahwa ini adalah petunjuk dari Tuhan, saat itu pemikiran saya adalah pergi melakukan pengobatan di China. Oleh karena itu, pada pertengahan September saya datang ke Modern Cancer Hospital Guangzhou.
Setelah mengidap kanker, berat badan saya turun 15kg. Hemoglobin sangat rendah, saya juga kesulitan berjalan, butuh bantuan orang untuk memapah saya. Ketika pertama kali saya datang ke Guangzhou, setelah turun dari pesawat, baru saja saya berjalan beberapa langkah, saya sudah memerlukan kursi roda.
Di Modern Cancer Hospital Guangzhou, setelah saya menjalani 1 kali Intervensi dan 2 kali Imunisasi biologi, hasilnya sangat efektif, sel kanker di sumsum tulang saya yang tadinya 50% berkurang menjadi 10%,dam sekarang turun menjadi 3%, sekarang berat badan sudah kembali normal yaitu 87 kg.
Sewaktu baru menjalani pengobatan, saya pernah mengkhawtirkan rambut saya akan rontok. Saya tahu, tidak sedikit penderita kanker yang setelah menjalankan kemoterpai akan mengalami kebotakan, tetapi kemudian saya menyadari, tidak hanya rambut saya yang tidak rontok, nasfu makan saya semakin lama juga semakin baik. Dan metode Intervensi juga sama sekali tidak sakit.
Istri saya selalu berada di samping saya untuk menyemangati saya, saya belajar untuk tenang menghadapi kanker, saya sering membaca alkitab dan berdoa. Saya berpikir, bagi saya kanker bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan yang lain. Hati yang positif sangat penting bagi pengobatan kanker, dengan mendekatkan diri pada Tuhan, kita bisa merasakan pertolonganNya.
Mengobrol dengan Arijanto, saya dapat merasakan ketenangan dalam hatinya. Dia seperti lupa bahwa kanker membawa stress dan cemas, baik hasil pemeriksaan maupun apa yang dirasakannya sendiri, semua adalah bukti sel kanker nya berkurang, dan kondisinya pun membaik. “Sel kanker saya sekarang tersisa 3%, kondisi penyakit pun terkontrol,” ucap Arijanto. Arijanto sering megikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan rumah sakit, ia suka pergi keluar untuk berjalan-jalan, ini dapat menenangkan suasana hatinya.
Waktu berlalu hari demi hari, suasana hati Arijanto semakin membaik dan stabil. Saat ini, ia sudah hidup dan bekerja normal kembali. Ia merasakan : Saat terkena kanker, jangan putus asa menjalani pengobatan. Itu bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal. Kita harus menghadapi kanker, bukan kalah oleh kanker.
Memilih bergantung kepada Tuhan membuat Arijanto lebih lapang dada terhadap kanker, dengan cermat ia memilih menjalani pengobatan secara medis, dan membuka pintu kepulihan. Ia tidak lagi takut terhadap kanker, ia bertekad untuk melakukan pengobatan secara medis, menyeimbangkan pola makan, memiliki pikiran yang terbuka, karena pengalamannya melawan kanker inilah yang menjadikan hidupnya lebih beragam dan tenang.
Untuk pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami via online, email atau telepon. Untuk info-info terkini, anda dapat mengunjungi Facebook dan Youtube kami.