“Orang lain yang menjalani kemoterapi akan mengalami rambut rontok, sedangkan saya selesai menjalani pengobatan di sini, tidak hanya rambut tidak rontok, bagian yang tadinya botak bahkan tumbuh rambut baru.” Chong Fui Min, pasien limfoma usia 79 tahun asal Malaysia menunjuk rambutnya yang baru tumbuh, dengan gembira menceritakan hal yang sulit dibayangkan olehnya ini.
Chong Fui Min
Chong Fui Min memberitahu kami, setelah menjalani Intervensi, Terapi Natural, Kemoterapi serta pengobatan komprehensif lainnya di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, ia yang dulu terengah-engah saat berjalan, sekarang dapat berlari lambat selama satu jam, segala gejala tidak nyaman seperti demam, berkeringat di malam hari, kelelahan, hypersomnia, nyeri, kesulitan bernapas juga lenyap, berat badan naik 12 kg. Kini kondisi penyakitnya stabil, hanya perlu rutin melakukan pemeriksaan ulang setiap setengah tahun sekali.
Mengidap Kanker, Hadapi Dengan Tenang
Akhir tahun 2015, Chong Fui Min mulai mengalami demam, berkeringat di malam hari, kelelahan, hypersomnia, nyeri, kesulitan bernapas dan gejala tidak nyaman lainnya. Setelah melakukan pemeriksaan di RS, ia didiagnosa leukemia. Saat diberitahu mengidap kanker, sebagian besar orang akan menjadi sedih, namun Chong Fui Min malah menerima kenyataan ini dengan sangat tenang. “Ada teman saya berusia 50 tahun sudah meninggal, sedangkan saya bisa hidup hingga 70 tahun, tidak ada yang disesalkan.”
Menolak Kemoterapi Tunggal, Pilih Pengobatan Komprehensif
Setelah didiagnosis leukemia, dokter RS setempat memberikan beberapa obat untuk dikonsumsi Chong Fui Min, tapi setelah dikonsumsi beberapa waktu, tidak ada hasilnya. Selain itu efek samping dari obat juga menyebabkan lambungnya sering terasa tidak nyaman, mempengaruhi nafsu makan, berat badan terus menurun. Kemudian dokter menyarankan ia untuk melakukan kemoterapi, tapi ia menolak dengan tegas. Ia yang pernah menjadi asisten medis tahu betul bahwa usianya dan tubuhnya yang lemah akan sulit menahan efek samping kemoterapi. Chong Fui Min mengutarakan: “Keluargaku juga menentangnya, karena ada teman dan kerabat saya yang melakukan kemoterapi di Malaysia lalu meninggal dengan cepat, pada akhirnya kehilangan segalanya.” Melihat kondisi Chong Fui Min yang semakin lemah, keluarga sangat khawatir, mereka pun mencari metode pengobatan yang lebih baik.
Karena suatu kesempatan yang tidak disengaja, menantu dan putrinya mendapatkan informasi tentang penyuluhan kanker yang diadakan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou di Kinabalu. Maka dengan didampingi mereka, Chong Fui Min pergi mengikuti penyuluhan bahkan berkonsultasi dengan profesor. Ketika ia mengetahui St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou memiliki 18 teknologi pengobatan kanker Minimal Invasif, ia melihat harapan pengobatan. “Metode pengobatan utama kanker di Malaysia ada 3: operasi, kemoterapi dan radioterapi, sedangkan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou tidak hanya memiliki 18 teknologi pengobatan kanker, tapi juga ada pengobatan Timur.”
Tentu saja, selain teknologi pengobatan yang canggih, biaya pengobatan yang wajar juga menjadi salah satu alasan utama Chong Fui Min memilih pengobatan kanker di China. “Tadinya putri saya berencana menyuruh saya pergi ke Australia untuk pengobatan kanker, tapi biaya di Australia empat kali lipat dibanding di sini, lagipula di Australia hanya ada pengobatan Barat, tidak ada pengobatan Timur. Pada akhirnya saya memilih datang ke sini,” tutur Chong Fui Min.
Chong Fui Min berfoto bersama dokter
Setelah Pengobatan Komprehensif, Tubuh Kembali Normal
Pada 23 Desember 2015, Chong Fui Min didampingi istri dan putrinya, datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah melalui serangkaian pemeriksaan yang rinci, ia didiagnosis limfoma, bukan leukemia. Sesuai kondisi tubuh Chong Fui Min, tim medis MDT membuat rancangan pengobatan untuknya: Intervensi, Terapi Natural dan Kemoterapi.
“Setelah periode pengobatan pertama, saya merasa tubuhku mulai membaik, menjadi ada nafsu makan, gejala tidak nyaman lainnya juga membaik.” Chong Fui Min mengatakan, “Hingga sekarang, saya total sudah melakukan tujuh kali Intervensi, tiga kali Terapi Natural dan kemoterapi, tidak ada efek samping. Kemoterapi di sini berbeda dengan di Malaysia, kemoterapi di sini dikombinasikan dengan obat herbal untuk melindungi hati dan ginjal. Pernah suatu kali saya jam 1 selesai melakukan kemoterapi, jam 5 sudah pulang ke Sabah, sama sekali tidak merasa tidak nyaman, seperti orang normal saja. Orang lain yang menjalani kemoterapi akan mengalami rambut rontok, sedangkan saya tidak hanya tidak mengalami rambut rontok, bagian yang tadinya botak bahkan tumbuh rambut baru.” Kini kehidupan Chong Fui Min telah kembali normal, kondisi penyakit stabil, hanya perlu melakukan pemeriksaan ulang sesuai jadwal.
Chong Fui Min dan istri berfoto bersama staf medis
Layanan Penuh Perhatian Membuat Ia Terkesan
Selama masa pengobatan, pelayanan teliti dari St.Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou membuat Chong Fui Min sangat terkesan. “Dokter serta perawat di sini sangat baik dan ramah, kadang bisa bercanda dengan saya, membuat saya lupa kalau saya pasien kanker, sangat berterimakasih kepada mereka! Asal saya membutuhkan sesuatu, mereka pasti segera membantu mengatasinya. Saya pernah pergi ke 5 rumah sakit lain di Malaysia, pelayanan mereka tidak ada yang sebagus ini, selain itu teknologi pengobatan di sini juga sangat maju,” tutur Chong Fui Min.
Untuk pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami via online, email atau telepon. Untuk info-info terkini, anda dapat mengunjungi Facebook dan Youtube kami.