”Saya sedikit demi sedikit lebih optimis. Berharap kedepannya hasil pengobatan semakin lama semakin efektif..”
Miss Li berfoto bersama dr. Lin Jing dan dr. Wu
Pada tgl.13 Desember 2016, dengan bantuan kantor perwakilan di Yangon, seorang pasien kanker serviks stadium 4 asal Myanmar tiba di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Namanya Miss Li, tahun ini berusia 48 tahun.
Pada Mei 2013, Miss Li mengalami pendarahan tanpa penyebab yang jelas, sehingga ia pun melakukan pemeriksaan ke rumah sakit setempat. Saat itu ia terdiagnosa kanker serviks stadium 2. Kemudian ia menjalani radioterapi dan kemoterapi, namun pengobatan yang dijalaninya tidak membuahkan hasil. Pada Januari 2014, tepatnya setelah menjalani sesi kemoterapi terakhir, pendarahan di vaginanya masih terus terjadi. Pada 13 Maret 2014, Miss Li menjalani histerektomi dan ooforektomi bilateral. Setelah operasi ia tidak menjalani kemoterapi. Hingga 3 bulan kemudian dokter tidak menemukan gejala kekambuhan atau penyebaran, kondisinya pun dinyatakan stabil. Namun pada Januari 2016, kaki kanan Miss Li mulai mengalami bengkak, nyeri dan beberapa gejala lainnya, karena sejak 2 tahun lalu kondisinya selalu stabil, ia pun tidak memperhatikannya. Akhirnya pada 18 Juni 2016, Miss Li melakukan pemeriksaan di rumah sakit, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kekambuhan pada bagian panggul dan beberapa metastasis di bagian tulang. Selama 4 bulan Miss Li menjalani kemoterapi, namun kondisinya semakin parah, ditambah dengan efek samping kemoterapi yang cukup serius.
Untuk mendapatkan hasil pengobatan yang lebih baik, pada 13 Desember 2016, ia pun tiba di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dengan bantuan kantor perwakilan di Yangon. Setibanya di rumah sakit, ia pun melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter memberikan diagnose kanker serviks stadium 4 dengan kekambuhan di bagian panggul dan metastase di beberapa bagian tulang dan hati. Berdasarkan kondisinya saat itu, tim medis MDT memutuskan untuk menerapkan metode pengobatan “Penanaman Biji Partikel + Terapi Ozon + Intervensi”.
Intervensi
Selaku dokter yang menangani Miss Li, dr. Lin Jing menjelaskan bahwa metode-metode tersebut dipilih atas pertimbangan kondisi Miss Li saat itu. Pertama, kondisi penyakit Miss Li tergolong parah dan sudah memasuki stadium 4. Kedua, pasien sudah pernah menjalani operasi dan kemoradioterapi berkepanjangan, sehingga kondisinya cenderung lemah. Terakhir, jika dilihat dari sisi metode pengobatan, kondisi Miss Li saat itu belum tentu dapat menerima risiko dari operasi. Walaupun kemoterapi cocok diterapkan pada pasien kanker serviks stadium lanjut, namun komplikasi yang akan muncul nantinya bisa saja membuat kondisi Miss Li memburuk.
Penanaman Biji Partikel merupakan salah satu metode pengobatan kanker serviks yang efektif. Kanker serviks cenderung sensitif terhadap radiasi, sehingga dapat membuahkan hasil pengobatan yang efektif, baik pada kasus stadium awal maupun akhir. Metode Penanaman Biji Partikel dilakukan di bawah panduan alat CT atau USG, dokter akan memasukkan biji partikel 125I ke pusat tumor atau jaringan yang terkena invasi tumor. Biji partikel akan mengeluarkan sinar γ secara terus menerus, membunuh dan memutus penyebaran tumor dengan tepat.
Sedangkan Terapi Ozon tidak hanya dapat membunuh sel kanker, tetapi juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien. Pada pasien kanker rahim, metode ini dapat mengontrol perkembangan sel kanker. Tak hanya itu, Miss Li juga menjalani metode Intervensi yang memasukkan obat langsung ke pusat lesi, metode ini efektif mengontrol kondisi tubuh pasien, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta meringankan efek samping dari pengobatan.
Penanaman Biji Partikel
Tentang Kanker Serviks
Kanker serviks adalah jenis tumor ganas di bagian mulut dan saluran rahim, umumnya menyerang kalangan usia 50 tahun ke atas.
Apa Saja Faktor Penyebab Kanker Serviks?
70% kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV), terutama kaum perokok dan yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kanker serviks, di antaranya infeksi Chlamydia, pola makan yang buruk, sering mengkonsumsi obat hormon dan kontrasepsi, riwayat kanker serviks dalam keluarga, melakukan hubungan seksual di usia dini, premature, sering melahirkan dan lain sebagainya.
Apa Saja Gejala Kanker Serviks?
1. Haid tidak teratur, pendarahan pasca menopause
2. Keputihan berlebih, mengeluarkan cairan putih atau darah, disertai bau tak sedap
3. Sering buang air kecil, urgensi, sembelit
4. Nyeri sakit di beberapa bagian tubuh.
5. Penurunan berat badan drastis, anemia, demam dan kegagalan sistematik tubuh.
Kanker serviks memiliki tingkat keganasan yang tinggi, merupakan jenis kanker wanita ke-2 terbanyak, dan 70% di antaranya baru terdiagnosa saat memasuki stadium lanjut. Berdasarkan data WHO, dilihat dari stadiumnya, berikut tingkat kelangsungan hidup 5 tahun pada pengobatan kanker serviks di dunia : stadium 1 80.4% dan stadium 2 58.9%. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami pengetahuan tentang kanker serviks dan rutin melakukan pemeriksaan.
Berdasarkan penjelasan dr. Lin Jing, ada beberapa metode pengobatan minimal invasif yang efektif diterapkan pada kasus kanker serviks, selain Penanaman Biji Partikel, Terapi Ozon dan Intervensi yang diterapkan pada Miss Li, masih ada metode Cryosurgery, Photodynamic, Terapi Natural dan sebagainya.
Oleh karena itu, bagi pasien kanker serviks, jangan mudah menyerah, pilihlah metode pengobatan yang sesuai, kanker serviks bisa dikontrol dengan baik. Saat ini, Miss Li telah menyelesaikan tahap pengobatan pertamanya, gejala nyeri di kaki kanannya sudah membaik. Kondisi psikologis, pola makan dan pola tidurnya pun sudah jauh lebih baik. Seluruh perbaikan ini membuat Miss Li melihat kembali harapan dan mengembalikan kepercayaan dirinya. Satu bulan setelah ini, Miss Li dianjurkan untuk kembali ke rumah sakit. Kami sangat menantikan perbaikan-perbaikan selanjutnya.
Untuk pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami via online, email atau telepon. Untuk info-info terkini, anda dapat mengunjungi Facebook dan Youtube kami.