Somporn Na Phatthalung, usia 71 tahun, asal Surat Thani, Thailand. Pada bulan Januari 2017 ia didiagnosa kanker prostat stadium 4, sudah menjalani operasi dan kemoradioterapi sistemik di rumah sakit setempat, tetapi hasilnya tidak sesuai yang diharapkan, kondisinya penyakitnya semakin memburuk, saat ini seluruh tubuhnya terasa sakit, hanya bisa berbaring di tempat tidur, tidak bisa hidup secara normal. Setelah mendapatkan rekomendasi dari teman, ia datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, setelah menjalani pengobatan kombinasi, kondisinya saat ini sudah bisa berjalan, tubuhnya tidak sakit lagi, berat badan meningkat 10kg, kondisinya sangat stabil.
Tahun 2001, Somporn Na Phatthalung terserang penyakit jantung, sudah menjalani operasi pemasangan stent coroner. Bulan Desember 2016, ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya, perlahan tubuhnya mengurus, saat ini keluarganya beranggapan bahwa keluhan yang dialaminya akibat dari operasi pemasangan steng coroner 15 tahun lalu yang pernah dijalani. Bulan Januari 2017, ia pergi ke rumah sakit Bangkok untuk menjalani pemeriksaan dan didiagnosa kanker prostat stadium 4. Tetapi keluarganya tidak memberitahukan kondisi yang sebenarnya, karena takut ia khawatir dan kondisinya semakin buruk. Setelah itu, dokter juga memberitahu keluarganya bahwa kondisi Somporn Na Phatthalung sudah sangat parah, paling lama hanya bisa bertahan hidup sampai Oktober 2017. Setelah mendengar pernyataan ini, keluarganya sangat sedih, tetapi mereka tidak menyerah. Bulan Maret 2017, Somporn Na Phatthalung menjalani operasi di rumah sakit Bangkok, setiap hari perawat memberikan obat suntikan kepadanya, saat ini ia mulai curiga bahwa operasi kali ini tidak berhubungan dengan penyakit jantungnya, setelah itu lama kelamaan ia pun tahu mengenai kondisi penyakit yang sebenarnya.
Satu bulan setelah menjalani operasi, hal yang menakutkan adalah kondisi Somporn Na Phatthalung bukannya membaik, malah semakin buruk, bagian pinggang dan punggung terasa sakit sampai ia tidak bisa berjalan. Bulan Juni 2017, ia menjalani pemeriksaan MRI dan hasilnya menunjukkan sel sudah menyebar ke vertebra lumbal dan torakalis. Somporn Na Phatthalung menjalani kemoradioterapi atas saran dokter, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan, malah ia mengalami alergi terhadap obat kemoterapi, kondisi tubuhnya menjadi sangat lemah. Sampai akhirnya keluarganya menolak untuk melanjutkan pengobatan kemoterapi lagi. Istri Somporn Na Phatthalung melihat kondisi tubuh suaminya yang terus mengurus dan kondisi penyakitnye memburuk, ia memutuskan untuk tidak diam saja, harus mencari pengobatan lainnya.
Setelah mencari informasi dimana-mana, istri Somporn Na Phatthalung melalui rekomendasi teman datang ke kantor perwakilan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou di Bangkok untuk mendapatkan bantuan layanan konsultasi. Kebetulan kantor perwakilan Bangkok sedang mengadakan seminar, istrinya pun segera mendaftar. Setelah konsultasi dengan Ahli Onkologi, keluarga Somporn Na Phatthalung mendapatkan informasi 18 teknologi Minimal Invasif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, seperti Intervensi, Cryosurgery, Imunoterapi dan lain sebagainya, mendatangkan harapan baru bagi pasien kanker. “Saat itu kondisi suami saya sangat buruk, pengobatan apapun tidak ada harapan, tetapi jika pengobatan di China kemungkinan masih ada harapan.” Tanpa ragu, sang istri merasa ini adalah pilihan terakhir bagi suaminya, maka ia segera membawa suaminya pergi ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk menjalani pengobatan.
12 Agustus 2017, ditemani istri dan anaknya, Somporn Na Phatthalung datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Saat masuk ke rumah sakit, ia dalam kondisi sakit pinggang dan punggung, tidak bisa berjalan, tubuhnya sangat kurus sampai menyisakan tulang, berat badannya turun sebanyak 20kg. Setelah masuk rumah sakit, ia melakukan pemeriksaan lengkap, hasilnya menunjukkan kanker prostat sudah menyebar ke beberapa bagian tubuh. Dokter tim MDT menentukan metode pengobatan Imunoterapi yang disesuaikan dengan kondisinya. Setelah menjalani pengobatan pertama, Somporn Na Phatthalung mulai bisa berjalan. Setelah pulang ke Thailand, rekan kerja Somporn Na Phatthalung ke rumah menjenguknya, karena dulu sempat mendengar kabar bahwa ia divonis hanya hidup sampai bulan Oktober, mereka berpikir bahwa kondisi Somporn Na Phatthalung saat ini sangat lemah, tetapi saat melihat Somporn Na Phatthalung secara langsung, sama sekali tidak terlihat seperti seorang pasien kanker stadium lanjut, bahkan keluarganya juga tidak menyangka ia akan pulih secepat ini.
4 Mei 2018, Somporn Na Phatthalung menjalani pengobatan untuk ke-2 kalinya, ia melanjutkan pengobatan Imunoterapi. Setelah menjalani pengobatan, kondisi Somporn Na Phatthalung terus membaik, pinggangnya sama sekali tidak sakit lagi, ia bisa berjalan. Melihat kondisi Somporn Na Phatthalung yang semakin membaik, sang istri sangat senang. Terakhir, ia mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh staff St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. “Terima kasih kepada dokter serta penerjemah atas perhatian dan perawatannya kepada suami dan saya, terima kasih kepada para perawat. Saya teringat ketika saya dan suami ingin makan buah, tetapi saya tidak tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan perawat, sampai akhirnya dibantu oleh staff penerjemah, bahkan ia juga pergi ke supermarket membelikan buah-buhan untuk suami saya, saya sangat terharu!”
Untuk pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami via online, email atau telepon. Untuk info-info terkini, anda dapat mengunjungi Facebook dan Youtube kami.