Wong Sook Kwan Setelah Menjalani Pengobatan Minimal Invasif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou
April 2017, saat mandi Wong Sook Kwan meraba sebuah benjolan di payudara kanannya, tetapi awalnya ia hanya beranggapan bahwa benjolan tersebut akibat dari perubahan hormon siklus menstruasi, karena itu ia tidak terlalu peduli, ia ingin mengamati lagi selama 2 bulan. Sampai bulan Juni, benjolannya tidak kunjung hilang, kemudian muncul rasa sakit dan bengkak di payudara, oleh karena itu ia pergi ke rumah sakit untuk menjalani biopsi, setelah sampel benjolannya diambil, hasil menunjukkan kanker payudara stadium II. Dokter Malaysia mengatur jadwal operasi dan menyarankannya untuk kemoterapi, tetapi begitu ia tahu bahwal kemoterapi sangat menderita, ia sangat khawatir dan takut, ia pun menolak dan mulai mencari pengobatan Traditional Chinese Medicine (TCM). Setelah mengkonsumsi obat tradisional selama 3 bulan, bukannya membaik, tumornya malah berkembang dengan sangat cepat, membesar sampai berukuran 10cm, kankernya memasuki stadium III.Bulan Oktober 2017, Wong Sook Kwan mulai menjalani kemoterapi di Malaysia. “Proses kemoterapi sangat menderita, efek sampingnya membuat gusi saya bengkak dan sakit luar biasa, fisik saya tidak bertenaga, tidak bisa berjalan, dan saya mengalami pendarahan dari anus. Seteleh menjalani kemoterapi di Malaysia, dokter tidak melakukan tindakan apapun untuk membantu meringankan penderitaan saya, pasien hanya bisa pasrah menahan penderitaan ini di rumah,” kata Wong Sook Kwan. Setelah menjalani 6 kali kemoterapi, tumornya mengecil, tetapi begitu terlepas dari obat kemoterapi, tumor tersebut tumbuh kembali, sampai akhirnya menyebar ke kelenjar getah bening. Akhirnya, Wong Sook Kwan mencari alternatif pengobatan lain yang lebih efektif dan minim efek samping.
Melalui rekomendasi teman, Wong Sook Kwan mendapatkan informasi tentang kantor perwakilan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou di Malaysia. Ia pun pergi ke kantor perwakilan untuk berkonsultasi. Prof. Xu Hai Tao memperkenalkan metode pengobatan Minimal Invasif, ia menjelaskan bahwa metode Minimal Invasif sangat berbeda dari segi cara, proses dan hasil pengobatan jika dibandingkan pengobatan konvensional.
“Prof. Xu Hai Tao mengatakan, obat Intervensi dimasukkan langsung melalui pembuluh darah arteri langsung masuk ke dalam tumor, lebih akurat membunuh sel kanker, dan minim efek samping. Konsentrasi obatnya 2-8 kali lipat lebih tinggi dibandingkan obat kemoterapi sistemik, pengobatan lebih fokus, hasilnya lebih efektif. Obat kemoterapi dialirkan ke pembuluh darah di seluruh tubuh, obatnya mengalir sama rata ke seluruh bagian tubuh, obat yang mencapai ke tumor sangat minim, tidak hanya sel kanker, sel normal lainnya juga ikut diserang, merusak sistem imunitas tubuh, sehingga menyebabkan efek samping yang besar, bahkan tidak dapat mengontrol pertumbuhan tumor,” kata Wong Sook Kwan. Setelah mendengar penjelas ini, Wong Sook Kwan memutuskan pergi ke Guangzhou menjalani pengobatan.
Wong Sook Kwan setelah menjalani 6 kali kemoterapi di Malaysia (kanan)
“Perbedaan terbesar antara St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dengan rumah sakit di Malaysia adalah teknologi Minimal Invasif pengobatan kanker di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou sangat maju dan pengobatan sangat efektif. Selain itu, rumah sakit Malaysia tidak ada solusi untuk efek samping akibat dari kemoterapi, pasien sangat menderita, mual, muntah, rambut rontok, hanya bisa menahan semuanya itu. Namun, di sini dokter mempunyai banyak cara untuk meringankan ketidaknyamanan itu, dokter akan melakukan pengobatan yang disesuaikan dengan reaksi tubuh pasien, sehingga pasien dapat menjalani pengobatan dengan baik. Awal saya datang, akibat kemoterapi di Malaysia saya menjadi sangat lemah, dr. Pan tidak langsung menetapkan pengobatan kanker, tetapi memperbaiki kondisi saya terlebih dahulu menggunakan Imunoterapi, baru setelahnya melanjutkan pengobatan, dr. Pan mengatakan setelah kondisi saya pulih kembali, kekebalan dan imunitas tubuh meningkat, pengobatan kanker baru dapat bekerja dengan efektif. Saya sangat percaya dan berterima kasih kepada tim medis di sini, mereka sangat perhatian, sering memberi nasehat dan penuh cinta,” Wong Sook Kwan mengatakan dengan terharu.
Wong Sook Kwan berasal dari Malaysia. Pada Juni 2017, ia didiagnosa kanker payudara stadium II. Ia menjalani kemoterapi di Malaysia, dikarenakan hasil pengobatan yang tidak baik dan ia tidak dapat menerima efek samping dari kemoterapi. April 2018, Wong Sook Kwan datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk menjalani pengobatan Minimal Invasif setelah menjalani mastektomi radikal, implantasi payudara, Intervensi dan Terapi Natural, tumornya menghilang secara menyeluruh, kondisinya stabil, fisiknya puluh kembali.
Untuk pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami via online, email atau telepon. Untuk info-info terkini, anda dapat mengunjungi Facebook dan Youtube kami.