Pasien kanker dubur yang berasal dari Jakarta, Indonesia berusia 51 tahun, Umar Latinulu terlihat kuat, optimis, dan tidak merasa bahwa dia akan diwawancarai hari. Pergilah para penerjemah untuk memberitahu kami, ketika Umar Latinulu tahu bahwa akan mewawancarainya, ia sangat senang, dari awal merapikan ruangan. Ia di kamarnya sangat antusiasme menyambut kami, yang membuat semua orang berdiri dengan jarak dekat. Dalam wawancara, Umar Latinulu berbagi dengan kami sejak tahun terakhir pengalamannya melawan kanker. Mengingat semua ini, ia masih penuh dengan emosi.
Cari Dokter Kemana-mana, Hampir Putus Asa
"Ketika dokter mengatakan kepada saya bahwa saya menderita kanker saya sangat terkejut, tetapi hanya bisa melakukan pengobatan operasi stoma membuat saya sulit untuk menerimanya."
Pada awal 2011, Umar Latinulu terdapat darah intermiten dalam tinja, tinja menipis, dia pikir penyakit anorektal umum dan membeli obat China biasa untuk pengobatan sendiri, setelah minum obat gejalanya membaik, sehingga ia tidak mementingkannya lagi. Hingga September, ketika ia pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi seorang teman, iklan rumah sakit menarik perhatiannya: kanker harus dideteksi secara dini dan diobati secara dini, menemukan bahwa pengobatan sedini mungkin akan semakin baik.” Dia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk diperiksa!
Dengan didampingi oleh istri, Umar Latinulu ke rumah sakit setempat melakukan serangkaian pemeriksaan, dan dapat membuat mereka sangat terkejut adalah – kanker dubur. Istrinya juga sangat sedih karena ini, ia juga merasa darah dalam tinja, sembelit, tinja menipis gejala-gejala ini mulai menjadi jelas, yang lebih parahnya lagi mereka diberitahu bahwa terkena kanker rektum, sangat ketakutan dan membuat mereka tidak dapat tidur siang dan malam, berat badan dalam sekejap turun 7 kg.
Kanker sangat menakutkan, hanya dengan sesegera mungkin diobati sehingga mencapai hasil yang baik! Menyadari hal ini, Umar Latinulu yang mulai mencari dokter kemana-mana dan bertanya-tanya tentang pengobatan, untuk mengumpulkan semua informasi tentang kanker dubur. Dia pergi ke Rumah Sakit Kanker lokal, Rumah Sakit Kanker Singapura untuk memahami pengobatan kanker dubur, jawaban dokter lagi dan lagi membuat ia kecewa, dokter mengatakan: harus dilakukan tindakan operasi, setelah operasi juga harus mengenakan tas seumur hidup. Ini membuatnya frustrasi.
Kebetulan Bertemu dengan Modern Cancer Hospital, Perjalanan yang Berliku-liku
"Terima kasih kepada Tuhan, sekarang penyakit saya membaik hingga 95%!"
Umar Latinulu menolak dilakukan operasi, tapi juga tidak menyerah terhadap pengobatan. Dia mencari tahu ke teman-temannya tentang pengobatan kanker dan rumah sakit kanker. Akhirnya kerja kerasnya pun terbayar, dan memahami pengobatan kanker tanpa operasi di koran dan majalah mengenai Modern Cancer Hospital Guangzhou, yang tampaknya merupakan secercah sinar dalam kegelapan yang memberinya harapan dan keberanian. Umar Latinulu memutuskan untuk memulai perjalanan pengobatan ini dengan nasihat dan dukungan dari keluarga dan teman dekat.
Tanggal 2 Oktober 2011, Umar Latinulu pertama kalinya datang ke Modern Cancer Hospital Guangzhou, setelah masuk, dokter melakukan pemeriksaan yang komprehensif, berdasarkan keadaan fisiknya, dokter memustuskan untuk menjalani program pengobatan kemoterapi dan radioterapi+pengobatan intervensi+imunoterapi. Dokter Umar Latinulu memperkenalkan : terapi intervensi dan imunoterapi mungkin tidak hanya secara langsung membunuh sel tumor, tetapi juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kondisi pasien dapat membaik setelah pengobatan, efeknya seperti operasi umum. Kebenarannya seperti yang dokter katakan, Uma Latinulu selain pada awal pengobatan nafsu makannya buruk, segala sesuatu berjalan lancar. Di bawah perawatan dari staf medis, Umar Latinulu pulih dengan cepat setelah menjalani tahap pengobatan, seluruh tubuhnya merasa sangat santai, buang air besar kembali normal, berat badannya perlahan-lahan kembali seperti semula.
Setelah satu tahun pengobatan dan pengkondisian, Umar Latinulu terlihat sama seperti orang sehat lainnya. "Sekarang penyakit Anda membaik hampir 95%, pemeriksaan CT menunjukkan permukaan dubur tidak ada fokus." Umar Latinulu mengingat itu semua, masih sangat jelas kata-kata dokter waktu itu, ia tampak sangat bersemangat.
Ketika membicarakan staf medis di sini, dia sangat senang, memberitahu kami tentang pengalaman pribadinya : "Saya merasa sangat nyaman! Senyum para perawat di wajah mereka, pemandangan yang indah rumah sakit, sangat menghangatkan saya, keterampilan medis dokter di sini meninggalkan memori yang mendalam bagi saya; juga teman sesama pasien yang lucu dan baik, sudah seperti keluarga, jadi saya merasa sangat hangat ".
Mengatasi Penyakit, Karir Meningkat
"Terima kasih Tuhan memberi saya kesempatan untuk, berkat Modern Cancer Hospital Guangzhou membuat saya lebih sehat, pilihan pengobatan tanpa operasi Modern Cancer Hospital Guangzhou, membuat saya bisa hidup seperti orang normal! Setelah keluar dari rumah sakit, harus memiliki kehidupan yang lebih baik, lebih baik llagi untuk membalas budi kepada masyarakat, "Umar Latinulu berkata ini adalah harapan terbesarnya setelah keluar rumah sakit. Dia juga mengatakan bahwa, jikaada seseorang menderita penyakit yang sama, dia berharap bahwa janganlah terlalu sedih, jangan menyerah, harus secara aktif dalam menemukan pengobatan yang paling cocok beserta rumah sakitnya, harus mendengarkan dokter, beerja sama dengan pengobatan, sehingga bisa cepat pulih.
Setelah badai ada pelangi. Sebelum saya pergi, Umar Latinulu diam-diam menceritakan sebuah rahasia kecil, datang ke Modern Cancer Hospital Guangzhou tidak hanya menyembuhkan penyakit, namun juga membuka jendela lain untuknya, membuat dia kembali memahami pasar China, karirnya akan lebih berkembang.
Untuk pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami via online, email atau telepon. Untuk info-info terkini, anda dapat mengunjungi Facebook dan Youtube kami.