Voo Ken Yin melakukan wawancara dengan perwakilan dari Malaysia
22 Oktober 2014, Voo Ken Yin, pasien asal Malaysia di Modern Cancer Hospital Guangzhou kedatangan sekelompok wartawan, mereka adalah kelompok wartawan media asal Malaysia. Mengetahui para wartawan ingin mendengar efektifitas pengobatannya, sepasang suami istri ini pun dengan senang menyambut kedatangan mereka.
Voo Ken Yin mengatakan, tahun ini ia menginjak 54 tahun, sebelumnya ia bekerja di bidang pekerjaan perbaikan mobil. Tahun 2006, ia mendapati banyak bintik-bintik putih yang aneh di bagian lidahnya, ia pun ke rumah sakit setempat untuk melakukan pemeriksaan, hasil pemeriksaan menunjukkan karsinoma sel skuamosa pada lidah. Mendengar berita buruk ini, ia sangat terpukul. Namun, ia tahu bahwa hanya dengan aktif melakukan pengobatan, baru ia dapat sembuh dengan cepat dan melanjutkan pekerjaannya. Dengan didampingi oleh keluarganya, ia pergi ke Singapura untuk menjalani pengobatan. Di Singapura, ia menjalani 4 kali operasi. Meskipun biaya operasinya mahal, tetapi pasca operasi hidupnya kembali normal. Namun hal ini tidak berlangsung lama, setelah 3 tahun tumornya mengalami kekambuhan, kondisinya terus memburuk yang mengakibatkan rasa sakit berkepanjangan pada lidahnya, ia tidak bisa berbicara dengan normal. Hambatan dalam berkomunikasi membuat Voo Ken Yin merasa sangat tertekan, keluarga juga sangat mengkhawatirkan kondisinya, rasa sakit yang dideritanya membuat Voo Ken Yin putus asa.
Secara kebetulan, Voo Ken Yin mengetahui Modern Cancer Hospital Guangzhou dari temannya yang menderita kanker prostat. Dengan dukungan dari temannya, ia dan sang istri dari Sabah membawa hasil pemeriksaannya ke kantor Modern Cancer Hospital Guangzhou yang ada di Kuala Lumpur. Dengan bantuan dari staf kantor perwakilan, Voo Ken Yin dan keluarga dengan cepat tiba di Guangzhou, setelah masuk rumah sakit dan menjalani serangkaian pemeriksaan, hasil pemeriksaan PET/CT menunjukkan, pada sisi kanan lidahnya terdapat 1 benjolan dengan ukuran 3x3cm, bertekstur keras, padat, menekan, benjolan inilah yang membuat Voo Ken Yin tidak dapat berbicara dengan normal.
Setelah berkonsultasi dengan Tim MDT ahli Modern Cancer Hospital Guangzhou, mereka pun menjelaskan kepada Voo Ken Yin tentang metode pengobatan yang akan dijalaninya : Intervensi dan Penanaman biji partikel. 2 Oktober, Voo Ken Yin menjalani 1 kali Intervensi. Seminggu kemudian, ia menjalani Penanaman biji partikel, dokter menanamkan 40 partikel radioaktif di dalam tumor lidahnya. 10 Oktober, Voo Ken Yin menyatakan tidak ada ketidaknyamanan yang dirasakannya, ia pun berharap dapat pulang untuk memulihkan diri. Dokter menyetujui permintaannya dan memintanya untuk kembali ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan ulang dalam waktu 10 hari.
Setelah Voo Ken Yin menjelaskan kondisinya, para wartawan juga mewawancarai dokter yang menanganinya, dr. Lin Jing. Sang dokter menjelaskan : “Saat masuk rumah sakit kondisi Voo Ken Yin sangat buruk. Yang paling nyata adalah rasa sakit pada lidahnya, sehingga aktivitas lidahnya pun menjadi sangat sedikit. Setelah menjalani Intervensi, gejala sakit pada lidahnya pun menghilang, sekarang kondisinya membaik secara keseluruhan. Nafsu makan dan kesehatannya mengalami perubahan yang signifikan, ia pun dapat kembali berbicara dengan normal.” Istri Voo Ken Yin juga mengatakan : “Saat pertama datang ke sini, ia sangat jarang berbicara, karena lidahnya sangat sakit, selalu meradang, juga tidak ingin makan. Pemeriksaan kali ini menunjukkan hasil yang sangat baik.”
Kemudian, para wartawan menanyakan tentang pengobatan minimal invasive kepada Dr. Lin Jing. “Kelebihan pengobatan minimal invasif tumor adalah luka yang kecil, hasil yang cepat terlihat dan efek samping yang sedikit. Hanya dengan luka sayatan sebesar 2mm, melalui serangkaian peralatan pencitraan, melalui alat sejenis kateter dokter akan memasukkan obat langsung ke pusat tumor. Keefektifan dan tingkat konsentrasi obat 2-8 kali lipat lebih tinggi dibandingkan melalui infus, memotong saluran suplai darah ke jaringan tumor, cepat dan akurat untuk membunuh sel-sel kanker, efek samping yang minim, pasien juga tidak perlu mengalami risiko akibat operasi,” Dr. Lin Jing mengatakan, “Karena efek pengobatan terakhir sangat baik, kami akan terus menggunakan metode Intervensi untuk membuat penyakitnya stabil dan kondisinya meningkat. Kami menyesuaikan metode pengobatan yang diterapkan berdasarkan kondisinya.”
Saat melakukan wawancara dengan media, Voo Ken Yin selalu tersenyum dari waktu ke waktu, sedikit pun tidak telihat bahwa 1 bulan yang lalu ia terkena sakit lidah yang telah membuatnya tidak dapat berbicara secara normal. Dalam wawancara, Mr. Wang (wartawan Mingguan Kesihatan Malaysia) bertanya kepada Voo Ken Yin apakah ia ingin beristirahat terlebih dahulu, Voo Ken Yin menggelengkan kepalanya dan mengatakan : “Saya tidak lelah!” Ia tersenyum, kemudian menjelaskan : “Ketika saya di Singapura, dokter selalu menyarankan saya untuk melakukan operasi. Saya khawatir, saya sudah 4 kali menjalani operasi di lidah, saya tidak berani lagi melakukan operasi, jika operasi lagi saya langsung tidak dapat berbicara. Di sini sangat baik, kondisi saya mengalami banyak perubahan, berbicara seperti ini pun saya tidak merasa lelah. Intervensi minimal invasif memberi harapan baru!”
Voo Ken Yin berfoto bersama staf
Untuk pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami via online, email atau telepon. Untuk info-info terkini, anda dapat mengunjungi Facebook dan Youtube kami.