Sirosis hati adalah penyakit umum kronis hati, yang disebabkan oleh kerusakan pada organ hati. Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap; nekrosis sel hati, lalu terjadinya proliferasi jaringan fibrosa, lalu tumbuhnya nodul-nodul, lama kelamaan hepatik lobus dan sirkulasi darah akan terganggu, lalu terjadi deformasi organ hati, dan akan menjadi pengerasan dan sirosis.
Menurut statistik yang dilaporkan ke WHO dari 55 negara. Setiap tahunnya jumlah orang yang meninggal karena sirosis hati kira-kira melebihi 310.000 orang.
Kematian dari sirosis hati menduduki nomor 5 didunia, setelah kanker, penyakit jantung, penyakit serebrovaskular dan kecelakaan.
85% kasus penyakit ini terlihat pada pasien usia 21-50 tahun, dengan rasio laki-laki dan perempuan 4-8: 1, dan lebih menonjol ke pria paru baya.
Penyebab yang paling sering terlihat adalah hepatitis virus; seperti, hepatitis B, C, dll. Juga alcoholic liver/fatty liver, kolestasis, obat, malnutrisi, dan faktor lain yang dapat menyebabkan kerusakan pada liver.
1. Virus Hepatitis: di Asia Tenggara, penyakit hepatitis B kronik, paling sering terlihat. Dan menjadi penyebab utama sirosis vena portal hati.
2. Alkoholisme: konsumsi alkohol yang berlebihan adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan sirosis. Karena alkohol memiliki efek yang toksik terhadap organ liver dan dapat merusak sel-sel pada liver.
3. Malnutrisi: malnutrisi dapat mengurangi kekebalan tubuh, jadi dapat mengurangi daya pertahanan sel-sel liver terhadap zat toksik dan virus. Jadi malnutrisi secara tidak langsung dapat menjadi penyebab sirosis
4. Racun/obat-obatan: pemakaian jangka lama obat-obatan atau eksposur pada racun dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan akhirnya sirosis.
5. Gangguan peredaran: kongestif jantung kronis, gagal jantung, chronic constrictive pericarditis dapat menyebabkan penyumbatan pada sistem interhepatik dan menginduksikan nekrosis dan fibrosis sel liver, ini juga disebut congestive cirrhosis atau cardiac cirrhosis.
6. Kolestasis: Obstruksi extrahepatik saluran empedu atau obstruksi intrahepatik kolestasis. Peningkatan level bilirubin dapat merusak sel hati, lama kelamaan, akan menyebabkan sirosis.
7. Schistosomiasis: Infeksi dari Schistosomiasis dapat menyebabkan portal hypertension atau disebut juga Schistosomiasis cirrhosis. Schistosomiasis adalah semacam parasit.
8. Kriptogenik: Banyak faktor penyebab sirosis hati lain yang masih belum di ketahui. Ini juga disebut, kriptogenik sirosis.
Sirosis hati dini, gejalanya tidak begitu kelihatan. Setelah mencapai stadium lanjut baru akan mulai kelihatan gejalanya. Ini dikarenakan fungsi organ hati sudah ‘kelelahan’. Gejalanya adalah disfungsi hati, hipertensi portal, pendarahan gastrointestinal, hepatik ensefalopati, infeksi sekunder, kanker dan komplikasi lainnya
1. Kehilangan nafsu makan: Ini adalah gejala paling umum dari sirosis awal, kadang-kadang disertai mual, muntah. Gejala ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel hati menyebabkan stagnasi pencernaan dan gangguan pada sekresi enzim gastrointestinal.
2. Penurunan berat badan: Sirosis hati menyebabkan kehilangan nafsu makan, juga menyebabkan malabsorpsi vitamin, mineral dan protein (albumin)
3. Cepat capek: tingkat kelelahan tergantung level aktifitas liver, bila livernya harus bekerja lebih banyak, pasien akan merasa lebih lelah.
1. Gangguan Endokrin: Sirosis hati lanjut gejalanya lebih jelas. Menurunnya fungsi hati langsung mengakibatkan mengganggu daya pengeluaran hormon estrogen, menyebabkan meningkatnya kandungan estrogen dalam darah dan akhirnya penekanan pada hormon testosteron.
2. Gejala gastrointestinal: Gejala seperti, malnutrisi, kurangnya nafsu makan, ketidaknyamanan daerah abdominal, perut terasa penuh setelah makan, mual, muntah. Pada stadium lanjut, intoleransi terhadap lemak dan protein, diare, ascites, pembengkakan.
3. Pendarahan dan Anaemia: Untuk pasien stadium lanjut, sering terjadi epistasis, pendarahan gusi, ecchymosis, erosi pendarahan gastrointestinal, hematemesis, bila perempuan sering menorrhagia (pendarahan berlebihan sewaktu menstruasi)
4. Formasi Ascites: Sirosis hati lanjut dapat menyebabkan ascites, distensi perut, ketegangan dinding perut, kesulitan berjalan.
5. Hipertensi portal: Sirosis dapat menyebabkan hipertensi portal. Hipertensi portal dapat menyebabkan esofagus varises, splenomegali, dan ascites. Diantara gejala-gejala tersebut, yang paling berbahaya adalah esofagus varises, karena dapat mengakibatkan pecahnya dinding pembuluh darah yang sangat tipis, dan akhirnya mengakibatkan pendarahan gastrointestinal.
6. Gejala Sistematik: Gejala sirosis lanjut adalah badan terasa lelah, dan kulit berubah menjadi kasar, pucat, keabu-abuan dan gelap.
1.Imaging examination: USG hati, kantung empedu, dan limpa. USG hati dapat menggambarkan seberapa jauh kerusakannya.
2.Pemeriksaan patologis: Pemeriksaan patologis untuk tanda-tanda virus hepatitis
3.Tes fungsi hati: Dengan tes fungsi hati, kita dapat memahami seberapa jauh keparahan sirosis hatinya
4. Four indicators of hepatic fibrosis: Fibrosis liver adalah penyakit yang kronik. Pemeriksaan dini menggunakan four indicator of hepatic fibrosis dapat membantu mendiagnosa lebih cepat ada tidaknya fibrosis liver.
5.Biopsi liver: Biopsi dapat menunjukan ada tidaknya sirosis pada hati
6. Laparoscopy: Pemeriksaan langsung yang dapat dilakukan di organ hati, limpa, organ pencernaan.
Sirosis liver disebabkan oleh banyak faktor, dan dapat berubah menjadi kanker hati. Jadi pemeriksaan sangatlah penting.
PENGOBATAN SIROSIS HATI
1. Pengobatan umum:
(1)Istirahat: untuk menjaga kondisi hati, disarankan untuk beristirahat yang cukup.
(2) Makanan: makan makanan yang tinggi dengan kandungan vitamin, protein dan mineral.
(3)Terapi yang tepat
2. Pengobatan Cina: Pengobatan Cina sudah lama digunakan untuk menyembuhan sirosis. Tujuan pengobatan Cina adalah untuk METODE PENGOBATAN SIROSIS HATI
Terapi stem cell dapat digunakan untuk pengobatan sirosis. Prosedurnya adalah sebagai berikut; pertama mengambil sampel sel pasien dari darah atau sum-sum tulang. Sel ini lalu akan di kultivasi secara seksama. Setelah itu, hasil kultivasi tersebut akan di transfusikan kembali kedalam tubuh melalui hepatik arteri. Dari hepatik arteri, sel-sel baru itu akan masuk ke organ liver dan berkembang biak untuk menggantikan jaringan dan sel-sel yang sudah rusak. Dengan cara ini dapat mengembalikan fungsi liver.
Dalam praktek, para ahli seperti, ahli bedah onkologis, onkologis medis, patologis, Radiologis, ahli anestesi, perawat, dan tim profesional lainnya; dapat mengatur metode mana yang paling optimal dan cocok bagi keadaan pasien.
Di MCHG, kami membentuk satu tim dokter yang terdiri dari banyak dokter spesialis. Ini agar tidak memberatkan pasiennya supaya tidak perlu gonta-ganti dokter. Dari sisi lain, dengan cara ini dapat menambah kehangatkan hubungan antara pasien dan dokter, dan lebih efisien. Pasien juga dapat menghubungi dokter melalui konsultasi online, telepon, e-mail, konsultasi langsung ke dokter, agar dapat membantu pasien mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan jelas. Dengan begini pasien dapat merasa tenang dalam menjalani pengobatan.
WONG SOOK KWAN asal Malaysia, pada bulan Juni 2017 didiagnosa kanker payudara stadium II. Menjalani kemoterapi di Malaysia, dikarenakan hasil pengobatan yang tid
Read More ›SOMPORN NA PHATTHALUNG pasien kanker prostat stadium lanjut asal Thailand, sebelum datang ke rumah sakit, kondisinya hanya berbaring di tempat tidur tidak bisa
Read More ›Oktober 2017, Mai Thi Kim Duyen, pasien kanker serviks stadium lanjut, dikarenakan operasi yang dijalani di Vietnam tidak efektif, ia data ke St. Stamford Modern
Read More ›