Bawang putih dapat mencegah kanker, karena di dalamnya terkandung zat bakterizida “Alicin”, meskipun telah dilarutkan 10.000 kali, ia masih tetap dapat membunuh bakteri, basil shigella, virus flu menular, helicobacter pylori, dan bakteri lainnya, namun ahli dari Modern Cancer Hospital Guangzhou mengingatkan kita, bahwa tidak semua orang dapat mengkonsumsi bawang putih untuk mencegah kanker, 5 kelompok orang di bawah ini sebaiknya menjauhi bawang putih:
Pasien dengan riwayat penyakit mata
Makan bawang putih jangka panjang berbahaya bagi mata, karena bau menyengat dari bawang putih dapat merusak mata, menyebabkan peradangan pada kelopak mata dan konjungtivitis, meningkatan beban pada hati, sehingga pasien dengan riwayat penyakit mata sebaiknya menghindari bawang putih. Terutama mereka yang menderita glaukoma, katarak, konjungtivitis, tembel, mata kering dan penyakit mata lainnya, jika mengkonsumsi bawang putih jangka panjang dalam jumlah besar, akan ada timbul gejala penurunan penglihatan, tinnitus, pusing, kemampuan mengingat yang menurun dan gejala lainnya.
Pasien hipoksia
Gejala umum hipoksia adalah adalah sakit kepala, pusing, palpitasi, mudah untuk insomnia, kelelahan fisik, dan lain-lain, umumnya disarankan untuk menggunakan penyeimbang oksigen dan darah untuk kestabilan tubuh, tetapi bawang putih mempunyai fungsi membuat oksigen tersebar dan menggunakan darah, konsumsi jangka panjang dari bawang putih akan memperparah keadaan pasien hipoksia, maka dari itu sebaiknya pasien dengan riwayat penyakit ini mengurangi konsumsi bawang putih.
Pasien dengan riwayat penyakit hati
Bawang putih tidak memiliki fungsi untuk mengobbati virus hepatitis, sebaliknya, beberapa kandungan bawang putih memiliki fungsi merangsang pada lambung dan usus, menghambat sekresi usus cairan pencernaan, mempengaruhi pencernaan makanan, sehingga memperparah kondisi pasien hepatitis. Selain itu, komponen volatil bawang putih membuat sel-sel darah merah dan hemoglobin menurun, dapat menyebabkan anemia, tidak baik untuk pengobatan penyakit hati.
Pasien diare akibat defisiensi limpa
Bawang putih mentah memiliki rangsangan yang kuat, dengan mengkonsumsinya sedikit saja dapat meningkatkan pencernaan, tetapi saat anda menderita enteritis non-bakteri dan diare lalu memakan bawang putih, rangsangannya yang kuat dapat menyebabkan kemacetan mukosa usus, edema, dan memicu eksudasi, yang pada akhirnya membuat kondisi lebih buruk. Maka dari itu pasien dengan diare akibat defisiensi limpa harus mengurangi konsumsi bawang putih.
Pasien dengan penyakit serius
Bawang putih dengan mudah dapat memicu atau memperburuk penyakit, makan makanan seperti bawang putih, paprika dan makanan pedas lainnya dapat memberikan efek samping yang signifikan bagi pasien dengan penyakit serius atau pasien yang sedang mengkonsumsi obat, tidak hanya dapat menyebabkan penyakit lama kambuh kembali, tetapi juga dapat menghilangkan khasiat obat atau menimbulkan reaksi berantai terhadap obat, yang akhirnya mempengaruhi kesehatan pasien.
Ahli dari Modern Cancer Hospital Guangzhou menuturkan, bawang putih memang memiliki fungsi yang baik untuk pencegahan kanker, namun perlu melihat juga siapa yang mengkonsumsinya, terutama untuk 5 kelompok orang yang sudah dijelaskan di atas, sebaiknya berhati-hati saat memakan bawang putih, untuk menghindari keadaan sebaliknya, memperparah penyakit.