Halaman Utama>
Perawatan Kanker>
Pencegahan Kanker>
Apakah Mie Instan Berhubungan Dengan Kanker?

Kanker, kanker Lambung

Berita mengenai seorang pelajar perempuan yang akan mengikuti ujian terserang kanker lambung karena makan mie instan terus menerus selama sebulan sangat mengejutkan orang banyak. Menurut laporan, Xiao Li, anak perempuan berusia 24 tahun ini belajar dengan sangat keras, demi menghemat uang dan waktu, ia yang terbeban dengan ujian mengkonsumsi mie instan terus menerus selama sebulan yang mengakibatkan dirinya terserang kanker lambung. Menurut dokter, kalangan usia muda yang menderita kanker lambung saat ini semakin banyak, mengkonsumsi mie instan lalu terkena kanker adalah salah satu contoh di antaranya, tidak memperhatikan kesehatan lambung adalah penyebab utamanya.

Pendapat ahli

Ahli Modern Cancer Hospital Guangzhou menuturkan, sering mengkonsumsi mie instan memang belum tentu menyebabkan kanker, tapi pasti akan berdampak pada kesehatan. Kandungan garam dalam mie instan jauh lebih tinggi, terlalu banyak mengkonsumsi garam mudah menyebabkan timbulnya hipertensi dan kerusakan pada ginjal.

Masih tidak bisa sepenuhnya dicerna setelah 36 jam

Masyarakat umum yang biasanya sering mengkonsumsi mie instan yang bumbunya mengandung sejumlah logam berat beracun, 36 jam setelah makan, mie instan belum tentu sepenuhnya telah dicerna. Ungkapan DongSheng dalam , penelitian ilmuwan Amerika [Makanan Olahan] dan [Makanan Non Aditif] saat masuk ke dalam perut, mie buatan rumah dapat sepenuhnya dicerna setelah 32 jam, sedangkan mie instan olahan masih meninggalkan sisa-sisa yang belum sepenuhnya tercerna.

Mie instan yang bisa matang dalam 3 menit, setelah makanan masuk ke dalam perut, dalam 36 jam makanan masih ada di dalam belum tercerna, kenapa bisa seperti itu「sangat sulit dicerna?」

Dalam mie instan terdapat 136 jenis antioksidan, yang mengandung obat pencahar, pemutih "tartaric acid" yang digunakan pada lensa kontak, shampoo "polydimethylsiloxane", bahkan kandungan butane pada pemantik, juga menjadi " Butyl hydroquinone" yang ditambahkan ke dalam mie, inilah alasan mengapa rasa mie instan selalu melambung dan selalu kenyal.

Meskipun semua orang tahu bahwa mengkonsumsi mie instan tidak sehat, tetapi dalam keseharian kita yang sibuk, mie instan dapat mengeyangkan. Jadi bagaimana cara kita membatasi mie instan untuk mengurangi risiko itu ?

Pertama, cobalah untuk memasak mie instan. Karena mie yang sudah dimasak lebih mudah menyerap air, dan kondusif bagi pencernaan usus dan lambung. Kemudian cobalah untuk tidak menggunakan bumbu pada mie instan. Asupan garam pada tubuh manusia tidak boleh lebih dari 6gr setiap harinya. Kandungan garam pada mie instan dan roti mencapai 1,8 kali lebih besar dari jumlah yang seharusnya.

Mie instan memiliki nilai gizi yang rendah, karena itu anda dapat menambahkan beberapa bahan makanan lainnya, seperti menambahkan sayuran yang kaya vitamin, misalnya bayam, paprika hijau dan lain-lain, untuk mencairkan berbagai zat aditif yang membahayakan tubuh manusia.

Tentu saja, hal terpenting adalah jangan minum kuah mie instan-nya! Kuahnya mengandung garam, gula, sodium siklamat, asam sitrat, penyedap rasa daging dan makanan aditif lainnya, yang sangat tidak baik bagi kesehatan manusia.

Terakhir, jika anda takut gemuk, anda dapat menambahkan irisan tomat atau lemon ke dalam mie instan, mereka ahli dalam menyerap minyak, taruh selama 4 menit dan kemudian angkat kembali, ini dapat menurunkan kandungan lemak hingga 18.5%.

Meskipun tidak dapat dihindari, kita sesekali bisa mengkonsumsi makanan yang tidak sehat bagi tubuh, tetapi harus sesuai dan seminimal mungkin mengurangi faktor yang dapat merusak tubuh. Setelahnya, bisa diimbangi dengan buah-buahan yang dapat melengkapi gizi yang tidak terdapat pada mie instan.

Teknologi & Fasilitas