Hasil penelitian terbaru yang dimasukkan dalam“Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention”, bahwa wanita yang memiliki perawakan tinggi, setelah mengalami menopause, risiko terkena kankernya semakin tinggi.
Telah dilakukan penelitian pada 20928 wanita, hasilnya menunjukkan, wanita dengan perawakan semakin tinggi, risiko terkena kanker payudara, kanker usus, kanker kulit, kanker endometrium, kanker ginjal, kanker ovarium, kanker tiroid, dan jenis kanker lainnya semakin tinggi. Setelah dilakukan penelitian terkait dengan faktor penyebabnya, ditemukan bahwa perawakan tinggi erat kaitannya dengan risiko terkena kanker. Faktor yang diteliti meliputi usia, berat badan, tingkat pendidikan, kebiasaan merokok, minuman beralkohol dan pemakaian pengganti terapi hormon.
Penanggung jawab penelitian, Prof. Geoffrey C. Kabat menuturkan, tinggi badan seharusnya dipandang sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat risiko terkena kanker, bukan merupakan faktor utama yang mempengaruhi risiko kanker, orang dengan perawakan yang lebih tinggi lebih mudah terkena kanker, ini mungkin ada kaitannya dengan karakteristik gen tertentu, hormone, ataupun makanan yang dikonsumsi, tetapi, ini harus diteliti lebih dalam lagi.
Para ahli sains menuturkan, hasil yang keluar tidak akan merubah rekomendasi skrining kanker, juga tidak akan membuat wanita yang memiliki perawakan lebih tinggi menjadi ketakutan. Meneliti hubungan antara perawakan tinggi dengan kanker, ditujukan agar peneliti dapat lebih mengamati faktor hormon dan faktor pertumbuhan, meneliti pengaruhnya terhadap tinggi badan dan kanker.
Pada diskusi penelitian mengenai “Wanita dengan perawakan tinggi yang sudah menopause lebih mudah terkena kanker”di Amerika, para ahli Modern Cancer Hospital Guangzhou menuturkan, wanita yang berperawakan tinggi tidak perlu khawatir, belum diketahui apakah hal seperti ini terjadi di Asia, masih harus diteliti lebih dalam lagi. Hasil penelitian yang hanya menuturkan risiko wanita dengan perawakan tinggi terkena kanker yang tinggi, bukan berarti bagi wanita dengan perawakan tinggi pasti terkena kanker, juga tidak bisa dianggap bahwa meraka yang memiliki postur tubuh tinggi aman dari kanker.
Pencegahan kanker, pola hidup yang teratur sangat mempengaruhi
1.Tidak merokok, kurangi mengkonsumsi alkohol
2.Tidak memakan makanan yang sudah tercemar, misalnya yang mengandung aflatoksin; kurangi makanan gorengan, makanan yang diawetkan; kurangi asupan lemak dan daging-dagingan; perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
3.Memiliki pola hidup yang baik, menyeimbangkan antara bekerja dan beristirahat, tidak begadang.
4.Perbanyak olahraga, untuk meningkatkan kualitas tubuh.
5.Memperhatikan perubaha-perubahan yang terjadi pada tubuh, misalnya munculnya gejala seperti batuk, massa tubuh, nyeri-nyeri, yang sebaiknya diobati sesegera mungkin.
6.Rutin melakukan pemeriksaan, terlebih bagi kelompok orang dengan risiko terkena kanker yang lebih tinggi.