Dua subjek penelitian yang ditulis di Majalah Amerika < Science Translational Medicine>, asam aristolochic pada Aristolochia,berba aristolochiae mollissimae,herba aristolochiae, kaempfer dutchmanspipe root, sejenis aristolochia lainnya dapat menyebabkan mutasi genetik pada tubuh, yang dapat menyebabkan kanker, bahkan lebih parah akibatnya jika dibandingkan dengan tembakau dan sinar ultraviolet.
Pada penelitian pertama, Johns Hopkins University Amerika bersama dengan New York State University di Stony Brook, di dua tempat yang berbeda melakukan penelitian, menguji 19 orang penderita kanker saluran kemih yang pernah berkontak langsung dengan asam aristolochic dan yang 7 orang yang tidak pernah memiliki kontak langsung dengan asam aristolochic dilakukan exome sequencing. Hasilnya menunjukkan, pada pasien yang berkontak langsung dengan asam aristolochic ditemukan rata-rata terjadi 753 mutasi genetic per orangnya, sedangkan pada pasien yang tidak memiliki kontak langsung dengan asam aristolochic hanya terjadi sekitar 91 mutasi genetic setiap orangnya. Para peneliti menyebutkan, asam aristolochic dapat memicu terjadinya mutasi genetik yang lebih sering dibandingkan dengan tembakau dan sinar ultraviolet.
Satu penelitian lagi yang merupakan kerjasama dari Singapura, Amerika, Taiwan China dan sejumlah lembaga medis dan peneliti lainnya. Mereka membuktikan dengan menggunakan teknologi genom dan exome sequencing, bagi yang memiliki kontak langsung dengan asam aristolochic dapat menjadi penyebab kanker yang pernah diperkirakan pada penelitian sebelumnya. Misalnya, dulu pernah disimpulkan bahwa merokok adalah penyebab dari kanker saluran kemih dan kanker hati ada hubungannya dengan penyebaran dari hepatitis B kronis, mungkin ini semua sebenarnya ada hubungannya dengan asam aristolochic. Para peneliti menuturkan, ini langkah awal membuktikan hubungan antara asam aristolochic dan kanker hati
Sebenarnya pada penelitian sebelumnya telah dibuktikan, asam aristolochic memiliki racun dan karsinogenik. Lebih dari 20 tahun yang lalu, satu penelitian menemukan, obat-obatan yang mengandung asam aristolochic dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, kemudian orang-orang juga menemukan bahwa asam aristolochic dapat meningkatkan kemungkinan terkenanya kanker saluran kemih. Sedangkan pada 10 tahun yang lalu, pusat penelitian kanker internasional A=asam aristolochic diklasifikasikan sebagai sejenis zat penyebab kanker.
Akhir-akhir ini, banyak negara yang mengeluarkan kebijakan, memperketat pengelolaan asam aristolochic dan inhibitor lainnya.
Para ahli dari Modern Cancer Hospital Guangzhou memperingatkan, Asam aristolochic ditemukan terutama pada Aristolochia, berba aristolochiae mollissimae, herba aristolochiae, kaempfer dutchmanspipe root, dll, serta tanaman-tanaman yang mengandung asam aristolochic lainnya.