Percobaan di Amerika Serikat membuktikan bahwa seledri dapat menghambat terjadinya kanker. Hal ini terutama karena seledri kaya akan antioksidan, dapat menghambat tubuh manusia terhadap radikal bebas, juga bersaing dengan aktivitas tumor. Dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan kanker. Selain itu, dalam sejumlah studi di masa lalu juga telah mengakui efek anti-kanker dari seledri.
Seledri mengandung apigenin, itu adalah senyawa flavonoid dengan efek antioksidan yang memiliki anti virus terhadap kanker serta membantu menghilangkan sel-sel tumor dan menghambat pertumbuhan mereka. Seledri yang terkandung dalam karotenoid antioksidan yang larut dalam lemak, menghambat radikal bebas, oksida dan membantu tubuh untuk melawan penyebab kanker. Quercetin dengan seledri bisa saling melengkapi, meningkatkan antioksidan mencapai ketahanan terhadap virus dan mencegah pembentukan sel kanker. Seledri dicerna dalam usus, lemak usus dapat menghasilkan antioksidan yang dapat menghambat penyebab kanker diproduksi dalam usus dan meningkatkan gerakan usus serta mengurangi penyebab kanker berhubungan dengan selaput usus besar, sehingga mencegah kanker usus besar.
Selain itu, seledri juga mengandung serat kasar, protein, karoten, karbohidrat, vitamin B, kalsium, fosfor, besi, natrium dan zat lainnya, hipertensi, arteriosklerosis, neurasthenia, dan lainnya sebagai peran membantu mencegah kanker. Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan juga menemukan bahwa karena seledri kaya akan air dan serat, dan satu dapat mempercepat dekomposisi lemak, hilangnya zat kimia, sehingga juga menjadi makanan terbaik untuk menurunkan berat badan.