Seiring dengan perkembangan budaya teh, kebiasaan minum teh tidak hanya terjadi di China, bahkan di seluruh dunia semakin populer dan semakin dihargai, teh tampaknya telah menjadi tren mode baru. Jadi, apa hubungan minum teh dan kesehatan seseorang? Apakah teh hijau benar-benar dapat berperan dalam pencegahan kanker?

　　Jenis teh yang didasarkan pada prosesnya dibagi menjadi teh hijau, teh hitam dan teh oolong. Komponen utama dari teh adalah polifenol, polifenol tertinggi berada dalam teh hijau. Apa khasiat ini polifenol teh? Dengan hasil penelitian dan pengujian mendalam menemukan bahwa polifenol teh memiliki antioksidan yang kuat dibandingkan dengan vitamin C, vitamin E, dapat menginduksi apoptosis sel tumor.

　　Orang-orang menemukan bahwa teh hijau mengandung polifenol memiliki peran dalam pencegahan dan pemberantasan berbagai tahap pembentukan tumor. Dalam sejumlah besar model binatang, polifenol tidak hanya menghambat kanker dari berbagai kejadian kanker, namun juga mengecilkan tumor yang telah terbentuk, jumlah invasi dan metastasis.

　　Selain itu, polifenol teh juga mencegah nitroso keras, anti-mutagenik, proteksi radiologi, antimikroba, meningkatkan imunitas, anti-penuaan, juga berperan untuk antihipertensi dan antitrombotik.

　　Bagaimana teh dapat memiliki efek dalam pencegahan kanker?

　　1. Banyak teh. Jepang telah melakukan survei dan menemukan bahwa setiap hari minum empat atau lima cangkir teh dapat secara efektif mengurangi kemungkinan kanker.

　　2. Suhu dan waktu menyeduh teh. Teh yang berbeda diperlukan temperatur yang berbeda pula. Teh hijau direndam selama lima menit dalam suhu sekitar 70-80 derajat Celcius, bahan antikanker dapat diaktifkan. Tapi tidak boleh terlalu tinggi, jika tidak bahan aktif dalam teh dapat hilang. Dengan demikian, pada saat minum teh, suhunya harus dengan ketat dikontrol.