Menurut penelitian medis modern, pisang kaya akan magnesium, dan magnesium berkhasiat mencegah kanker. Pada tahun 1986, Cancer Research Institute of Chinese Academy of Medical Sciences menemukan bahwa ekstrak pisang memiliki tiga zat anti karsinogen : aflatoksin B1, 4-nitroquinoline-N-oksida, phenylpropionate(a)pyrene, memiliki fungsi secara signifikan menghambat.
Berdasarkan penelitian para ilmuwan Jepang menemukan bahwa zat dalam pisang memiliki efek antikanker TNF. Selain itu, pisang yang lebih matang memiliki efek lebih tinggi anti-kanker. Seorang profesor di Universitas Tokyo, Jepang, Yamazaki menggunakan hewan percobaan, membandingkan aktivitas kekebalan tubuh dari berbagai macam buah-buahan seperti pisang, anggur, apel, semangka, nanas, pir, kesemek, dan hasilnya dikonfirmasi efek pisang adalah yang terbaik dapat meningkatkan sel darah putih, meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, tetapi juga memproduksi bahan serangan sel abnormal TNF. Eksperimen Profesor Yamazaki juga menemukan bahwa pisang yang epidermisnya lebih matang dengan bintik lebih banyak, memiliki lebih tinggi aktivitas kekebalan tubuh. Jadi mulai sekarang harus makan pisang yang lebih matang!
Pisang tidak akan membuat sel darah putih mengalami pertumbuhan membabi buta, hanya dalam sementara waktu akan meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, para ahli percaya, pisang memiliki aktivasi kekebalan yang relatif ringan, dalam kondisi fisik seseorang yang normal tidak akan membuat kekebalan tubuh berkembang abnormal, tetapi pada orang yang sakit, orang yang sudah tua, dan lemah akan sangat efektif.
Profesor Yamazaki menunjukkan bahwa bintik-bintik hitam pada epidermis kuning pisang, dapat meningkatkan kemampuan sel darah putih 8 kali lebih kuat dibandingkan dengan pisang yang epidermisnya hijau. Pisang dapat mencegah kanker, kanker usus, kanker ginjal. Penelitian Swedia menemukan bahwa wanita yang makan 4-6 buah pisang seminggu, dapat mengurangi risiko risiko kanker ginjal.