Ahli Modern Cancer Hospital Guangzhou mengatakan, pola makan selama pengobatan pasien kanker laring adalah kunci untuk kebiasaan makan yang baik akan berdampak positif bagi tubuh pasien.

　　Pola Makan Sehari-hari

　　1. Pola makan harus kaya nutrisi, mudah dicerna, khususnya, mengandung cukup protein dan vitamin. Makanan dapat di variasikan, dapat memperhatikan warna, bau dan rasa untuk meningkatkan nafsu makan pasien. Makanan harus ringan, menghindari makan makanan berminyak. Jika terjadi hilangnya nafsu makan, Anda dapat menambahkan beberapa makanan selera, meningkatkan nafsu makan pasien dan memperhatikan jumlah makanan yang dikonsumsi.

　　2. Makanan harus ringan, harus digunakan untuk mencegah bisul, makanan untuk detoksifikasi racun, seperti manggis, water chestnut, kulit babi, bayam, pare.

　　3. Berdasarkan gejala melakukan pemilihan makanan sebagai berikut: serak dipilih: lobak, pir, ginkgo, plum; disfagia dipilih : almond, peach, lily, dan lain-lain; hemoptysis dipilih: Akar pati lotus, bunga lily.

　　4. Lebih banyak memilih makanan untuk melawan keganasan tenggorokan, seperti: daun pisang, Malan, tempe, almond, labu spons, terung, dan lain-lain.

　　5, pantangan makanan: dilarang mengonsumsi alkohol dan tembakau, berhati-hati untuk makan-makanan pedas, daging anjing, kambing yang panas untuk tubuh. Pasien harus didorong untuk makan, pengaturan yang tepat makan sesuai dengan toleransi setiap pribadi. Dapat makan sebanyak mungkin ketika pasien merasa nafsu makannya baik, tidak memberikan terlalu banyak larangan, tidak perlu memaksa makanan yang pasien tidak suka, sehingga tidak menyebabkan mual, muntah.

　　Pola Makan Selama pengobatan

　　Pasien kanker laring harus memperhatikan makanan dan nutrisi, untuk mengembangkan rencana pola makan perawatan ilmiah laring. Nutrisi terbukti penting untuk perawatan pasien dan rehabilitasi dapat mempercepat pemulihan tubuh, dan meningkatkan kemampuan toleransi terhadap radioterapi dan kemoterapi, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, untuk menghindari infeksi dan komplikasi lain pada pasien setelah operasi.

　　1. Pola makan setelah operasi : setelah operasi kanker laring, minum almond, jus pir gunung, gula sari tebu, jus nanas, jus ara, jus jujube, jus kiwi.

　　2. Pola makan setelah radioterapi: memilih sayuran segar, buah-buahan, makanan, jamur masak tahu, hati babi dan sup bayam.

　　3. Pola makan setelah kemoterapi: memilih kura-kura, ikan mas segar, jamur putih, jamur, sarang burung, bunga matahari, Yamanashi, ginkgo yang menguntungkan pernapasan.

　　Beberapa pasien setelah operasi ragu-ragu untuk makan karena takut tersedak. Semakin takut untuk makan, semakin mudah tersedak. Latihan menelan, batuk secara bertahap akan dikurangi, dan akhirnya bisa hilang. Jika saat mulai berlatih menelan terjadi batuk, dapat menggunakan cara ini untuk makanan:

　　1. Akupresur : saat menelan, menggunakan jari-jari anda menekan kulit rahang bawah.

　　2. Metode bolus : makan roti atau pisang dan kemudian baru makan.

　　3. Membuang insisi trakea pasien menjadi airbag yang tiup, ketika makan menggunakan jarum suntik, setelah selesai makan dapat dilepaskan kembali.

　　Para ahli Modern Cancer Hospital Guangzhou mengatakan, pasien kanker laring tidak bisa terlalu mengandalkan ketiga metode makan tersebut, karena pada akhirnya harus melalui latihan untuk mengatasi batuk. Melalui latihan menelan, pasien masih belum mampu mengatasi tersedak jumlah kecil, operasi dapat menyelesaikannya, tapi mungkin akan ada hilangnya fungsi bahasa. Pola makan dalam kehidupan sehari-hari dan selama pengobatan, juga perlu memperhatikan keseimbangan gizi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka dan berperan sebagai kunci dalam pemulihan penyakit.