Kanker hati telah menjadi kanker yang umum di dunia, terutama di Asia Tenggara di mana persentase penderita penyakit ini cukup tinggi. Sekarang, bedah minimal invasif telah secara bertahap menjadi tema utama dalam pengobatan kanker, dengan metode ini, luka yang ditimbulkan kecil, pemulihannya cepat, dan sedikit perdarahan maka dengan keunggulan seperti ini pasien tertarik dan dengan senang hati dapat menerima untuk melakukan metode jenis ini. Pengobatan dengan tindakan JieRu juga adalah salah satu dari teknik bedah minimal invasif. Modern Cancer Hospital Guangzhou menerapkan pengobatan kanker hati dengan metode embolisasi arteri, yaitu dari arteri femoral (pembuluh arteri lipatan paha) dimasukkan kateter yang berisi obat anti-kanker atau senyawa untuk menyumbat pembuluh darah arteri hati, yang merupakan semacam dari lokal kemoterapi, metode ini merupakan teknik non-laparotomi (tanpa dilakukan pembedahan perut sampai dengan membuka selaput perut) sehingga merupakan pilihan utama dalam pengobatan kanker hati. Jadi, makanan yang bagaimana yang harus dikonsumsi oleh penderita kanker hati pasca tindakan JieRu?
Kebanyakan setelah dilakukan tindakan JieRu pada kanker hati, sel tumor akan mengalami nekrosis (kematian), pasien akan mengalami demam ringan, pada saat ini pasien harus minum lebih banyak air, meningkatkan metabolisme dan pembuangan obat, untuk mengurangi toksisitas. Selain itu, pasien dengan fungsi hati yang terganggu sebaiknya banyak makan makanan yang mudah dicerna, dan juga ditambah dengan mengasup makanan berprotein yang tepat.
Pasien kanker hati pasca tindakan JieRu harus makan makanan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, makanan yang mempunyai efek anti kanker hati seperti barley, almond manis, water chestnut, tiram, ubur-ubur, dan lain lain; makan makanan yang tepat dapat mengurangi efek samping dari radioterapi dan kemoterapi yaitu antara lain seperti darah angsa, jamur, hiu, lengkeng, belut, walnut, dan lain-lain; hindari merokok, minum minuman keras, makan makanan pedas, seperti lada, cabai, kayu manis, dll, Hindari makan makanan yang digoreng, panggang dan makanan yang bersifat panas lainnya; dan juga hindari makan makanan yang berminyak.
Pasien kanker hati pasca tindakan JieRu seringkali kehilangan nafsu makan, sehingga dalam proses perawatannya, pasca tindakan JieRu harus memberi perhatian khusus untuk meningkatkan nafsu makan pasien dan mendorongnya untuk makan. Diberikan makanan berprotein tinggi, berkalori tinggi, dan bervitamin tinggi, makanan rendah lemak, seperti daging tanpa lemak, ikan, telur unggas, produk susu, produk kacang-kacangan, sayuran segar dan buah-buahan, membatasi asupan minyak hewani. Asupan makanan terutama untuk makanan yang mudah dicerna, hindari makan makanan yang keras dan pedas, mengurangi makan gorengan, hindari makan dalam jumlah banyak dan sering. Hindari makanan yang bersifat mengiritasi dan makanan nabati berserat (selulosa) tinggi untuk menghindari pendarahan pada vena esophagus dan lambung pada pasien sirosis hati.
Makanan pilihan utama untuk dikonsumsi untuk pasca tindakan JieRu adalah buah-buahan segar dan sayuran, jus buah, dan vitamin. Pasien yang menderita demam harus banyak minum air, yang bermanfaat untuk pembuangan panas. Pasien yang sering muntah untuk sementara harus berpuasa untuk menghindari terjadinya iritasi pada lambung yang akan meningkatkan frekuensi muntah dan kelelahan. Untuk pasca tindakan JieRu pada pasien kanker hati dengan ascites (akumulasi cairan dalam rongga perut) harus membatasi asupan natrium, diberikan makanan rendah garam atau tanpa garam. Untuk terjadinya koma hepatik dini atau koma hepatik (koma gagal hati) pada pasien kanker hati pasca tindakan JieRu harus diberikan makanan rendah protein, dengan jumlah protein harian total 20-40g, diusahakan untuk memilih protein hewani kaya protein seperti seperti susu, telur, dan daging tanpa lemak.
Setelah dilakukan tindakan embolisasi arteri pada kanker hati di Modern Cancer Hospital Guangzhou, akan ada ahli gizi khusus yang akan mengatur makanan pasien sesuai dengan kondisi penyakit dan kebiasaan makan pasien dengan memperhatikan metode memasak serta diversifikasi makanannya; dengan perpaduan warna, aroma, dan rasa yang dapat meningkatkan nafsu makan pasien.