Percaya Dengan Era Modern, Semua Akan Baik-Baik Saja——LinYulan
Lin Yulan
Lin Yulan adalah seorang pasien yang berusia 74 tahun, ia berasal dari Indonesia. Pada November 2013, Lin Yulan melakukan pemeriksaan medis pertama dan menemukan adanya berdiameter 2cm di payudara kirinya, benjolan tersebut bisa bergerak dan terasa nyeri jika ditekan. Waktu itu, Lin Yulan yang berusia 72 tahun sudah memasuki usia lanjut, ia mengerti bahwa terkena penyakit adalah hal yang wajar, mengingat usianya yang sudah tua. Oleh karena itu, ia pun segera melakukan pemeriksaan di rumah Sakit di Jakarta.
Terkena Kanker, Berjodoh Dengan Modern Hospital
Setelah melakukan pemeriksaan USG di Jakarta, hasil medis menunjukan adanya kelainan pada payudara kirinya. Ia yang telah hidup selama 70 tahun, tidak lagi menanggapi masalah dengan panik. Lin Yulan tidak terkejut dengan hasil pemeriksaannya, ia tidak panik mencari pengobatan dimana-mana, ia meminum beberapa obat herbal untuk mengontrol kondisi fisiknya. Menurut kisahnya, setelah minum obat ia merasa tumornya mengecil, tetapi kondisi fisiknya tidak mengalami perbaikan. Awal Juni 2014, tumornya semakin membesar, ia bahkan merasa sangat lemas, lelah dan tidak bersemangat. Pada 18 Juni 2014, setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, hasil medis menunjukan adanya penyebaran kanker ke kelenjar mamaria interna kiri dan kelenjar getah bening ketiak. Kondisinya semakin memburuk, walaupun Lin Yulan telah menerimanya, namun suami dan anak-anaknya tidak membiarkan penyakit sedikit demi sedikit menelannya hingga ke tahap kematian. Tetapi baginya yang sudah menginjak usia lanjut, melakukan tindakan operasi memiliki risiko yang sangat besar, oleh karena itu pihak keluarga mulai mencari metode pengobatan tanpa operasi yang efektif.
Suatu hari, anak perempuannya, Diana membuka website Modern Cancer Hospital Guangzhou, “Apakah bisa kami bantu?” sapaan dari website membuat Lin Yulan dan Modern Cancer Hospital Guangzhou melihat harapan. Setelah memahami metode Intervensi, Cryosurgery dan metode pengobatan minimal invasif lain nya, Lin Yulan didampingi kedua anak perempuannya datang ke Modern Cancer Hospital Guangzhou.
Lin Yulan dan anak perempuannya
Metode Intervensi Memberi Harapan
September 2014, Lin Yulan datang ke Modern Cancer Hospital Guangzhou. Tim MDT dengan cepat memberikan diagnosa secara detail serta menentukan metode pengobatan yang sesuai. Satu bulan pasca menjalani Intervensi, kondisi fisik Lin Yulan sudah terkendali, ia pun diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Satu bulan kemudian, Lin Yulan kembali ke rumah sakit untuk melanjutkan pengobatan, setelah melalui 2 bulan pengobatan, kondisinya jauh membaik, hal ini membuat Lin Yulan dan keluarga merasa sangat gembira. Menurutnya, setelah menjalani pengobatan di Modern Cancer Hospital Guangzhou, kondisinya jauh membaik banyak, berat badan naik, semangatnya kembali, ia juga tidak takut kedinginan lagi.
Saat ini, sudah lebih dari setahun sejak pertama kali kedatangannya, kondisinya tetap baik. Setiap kali datang check up, ia cukup melakukan Terapi Natural untuk mempertahankan hasil pengobatan. Ia sangat berterima kasih kepada dokter di rumah sakit, yang selama masa pengobatan telah banyak membantunya. Dan juga kepada kedua anak perempuannya, yang bergantian meluangkan waktu untuk menjaganya, suami mereka menunggu kepulangan mereka di Indonesia.
Sebelum pension, Lin Yulan adalah seorang dosen teknik sipil. Ia telah bekerja sejak tahun 1965, murid-muridnya ada dimana-mana. Ada beberapa keluarga murid atau temannya yang mengidap kanker, ia pun merekomendasikan teknologi canggih dengan pelayanan terbaik yang ada di rumah sakit Modern Cancer Hospital Guangzhou, sehingga mereka bisa mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Ia mengatakan, “Teknologi di Modern Cancer Hospital Guangzhou sangat bagus, untuk teman-teman pasien lainnya, percayalah kepada dokter, tetap percaya diri, kamu pasti bisa sembuh kembali!”
Untuk pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami via online, email atau telepon. Untuk info-info terkini, anda dapat mengunjungi Facebook dan Youtube kami.