Pada pengobatan kanker pankreas, metode Radiofrequency Ablation (RFA) memiliki risiko komplikasi hingga 28%-40% dan tingkat kematian hingga 7.5%. Sedangkan pengobatan kanker pankreas saat ini memiliki 3 masalah utama : Ablasi yang tidak menyeluruh, kerusakan saluran darah, serta kerusakan dinding usus dan saluran pankreas. NanoKnife tidak memiliki keterbatasan-keterbatasan ini, menggunakan aliran listrik untuk merusak membran sel dan mematikan sel kanker, serta tidak akan merusak jaringan di sekitarnya, seperti saluran darah, saluran usus dan saraf. Berdasarkan data yang dimiliki American Surgical Association (ASA), sebagian besar penerapan NanoKnife pada kanker pankreas akan meningkatkan harapan hidup pasien hingga 2 kali lipat!
Baca selengkapnyaMetode Nanoknife cocok diterapkan pada berbagai kasus jenis tumor padat, seperti di pankreas, hati, paru, ginjal, prostat dan sebagainya, terlebih pada tumor yang berada di sekitar anus, kandung dan saluran empedu, pankreas dan saluran kemih.
Setiap jarum dapat melepaskan tegangan dengan kecepetan 90 mikrodetik, memerlukan waktu tidak sampai 1 menit; pada tumor yang berukuran 3cm memerlukan waktu 5 menit saja.
Di bawah panduan CT atau MRI, dokter akan menemukan lokasi untuk memasukkan jarum Nanoknife, mengontrol ukuran target ablasi dan setelah ablasi, menganalisa perubahan jaringan di sekitar area ablasi, menjamin hasil pengobatan dan keamanan pasien, serta membantu pemulihan cepat setelah prosedur.
Tidak peduli letak, ukuran dan bentuk tumor, prosedur ini dapat mengablasi tumor secara sempurna. Batas ablasi pada Nanoknife jelas. Area pengobatan dan area yang tidak dilakukan pengobatan dapat terlihat dengan jelas, tidak ada area yang tidak jelas, serta mengurangi kekambuhan yang tidak terlihat.
Melindungi pembuluh darah, saraf, dan jaringan penting lain di sekitar area pengobatan, tidak akan menyebabkan luka yang tidak dapat dipulihkan. Melalui metode Nanoknife, jaringan hati dan struktur penting seperti arteri hati, vena hati, pembuluh darah portal, saluran empedu intrahepatik akan terlindungi dengan baik.
Teknologi Nanoknife menginduksi apoptosis sel tumor, menggunakan fungsi kekebalan tubuh, melalui fungsi fagositosis sel-sel kekebalan membersihkan jaringan apoptosis, mendorong proses regenerasi dan perbaikan jaringan normal.
Pada pengobatan konvensional, jika tumor terletak di dekat pembuluh darah besar, saluran empedu, saluran pankreas, arteri hati, dan area berbahaya lainnya, maka tidak dapat dilakukan pengobatan. Namun Nanoknife tidak merusak saluran dan saraf, sehingga dapat melakukan pengobatan dengan aman dan efektif.
Seorang pasien asal Indonesia (Li Xingde) mengalami perut kembung dan terdiagnosa kanker pankreas stadium 3 setelah melakukan pemeriksaan, tumornya berukuran 4.5*4cm. Lokasi anatomi pankreas cenderung unik, jika dilakukan tindakan operasi, tidak hanya akan menimbulkan risiko yang besar, tetapi juga tidak bisa dilakukan reseksi secara keseluruhan. Sedangkan pada kasus kanker pankreas sendiri, metode kemoterapi dan radioterapi kurang efektif. Pada kasus ini, kelebihan metode NanoKnife dapat menutupi kekurangan pada pengobatan kanker pankreas, mematikan sel kanker menggunakan aliran listrik, metode ini tidak merusak jaringan lainnya seperti saluran darah, saluran usus dan saraf. Setelah melalui proses diskusi para Tim Ahli MDT, akhirnya diputuskan metode NanoKnife pada kasus Li Xingde
Baca selengkapnya