Pasien sirosis hati memiliki cedera besar dalam tubuhnya, dan cenderung tidak mudah untuk diobati. Dalam kedokteran medis disebut juga sebagai "permulaan kanker hati", memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi. Sebenarnya, organ hati adalah organ yang sangat lembut, ketika hati mengalami peradangan secara terus menerus, hal ini dapat menyebabkan sel-sel hati rusak dan mati atau disebut dengan istilah nekrosis, dimana regenerasi fungsi hati kalah cepat dari proses nekrosis, sehingga sel-sel nekrotik menyebar ke seluruh jaringan fibrosa. Permukaan hati secara bertahap akan menjadi kasar seperti permukaan muka bulan atau sayur pare yang kasar dan menjadi keras, sehingga membentuk sebuah "sirosis."
Gejala awal pada sirosis tidak begitu jelas, saat sudah memasuki stadium lanjut, tubuh akan memberikan pertanda-pertanda seperti berikut :
1. Kelelahan, seluruh tubuh tidak bertenaga
2. Mual, muntah, kembung
3. Mata dan kulit timbul penyakit kuning kulit
4. Ascites pada tubuh bagian bawah
5. Perdarahan gusi, perdarahan gastrointestinal
6. Muncul bintik-bintik hitam pada dada dan bintik merah pada telapak tangan
7. Payudara membesar, menopause, atrofi testis
8. Pada sirosis stadium lanjut juga akan muncul gejala-gejala seperti nyeri pada perut atas atau ulu hati, diare, kembung, ascites, koma hepatik dan gejala kritis lainnya
1. Tes fungsi hati
2. USG hati. 80% kasus sirosis hati ditemukan melalui pemeriksaan USG
3. Pengambilan sample jaringan hati untuk mengetahui ada tidaknya lesi atau kelainan
4. Pemindai radioisotop hati
10 tahun yang lalu, dalam daftar 10 penyebab utama kematian, kematian yang disebabkan oleh sirosis hati dan penyakit hati kronis lainnya, pada pria ataupun wanita, masing-masing menduduki peringkat ke 6 dan 8. Oleh karena itu, "sirosis" menjadi hal yang berdampak serius pada kesehatan manusia. Menurut data statistik, lebih dari 78 juta orang meninggal akibat komplikasi hepatitis B setiap tahunnya, termasuk sirosis dan kanker hati.
Terapi Stem Cell adalah metode terbaru dalam pengobatan sirosis, merupakan salah satu teknologi medis termutakhir yang popular di dunia. Dibandingkan dengan transplantasi hati, teknologi Stem Cell tidak memiliki risiko penolakan kekebalan tubuh dan masalah etika lainnya. Teknologi ini minim risiko, minim rasa sakit, biaya yang ekonomis dan tanpa efek samping.
Sebuah percobaan klinis menegaskan, bahwa setelah stem sel masuk ke dalam tubuh manusia, ia akan langsung menuju ke bagian sel-sel hati yang rusak: pertama, stem sel bisa menjadi sel hati dengan fungsi yang baru sesuai dengan diferensiasi mikro sekitarnya; kedua, stem sel juga dapat "membangunkan" sel hati tubuh pasien dan melakukan "regenerasi"; ketiga, melalui stem sel, tubuh dapat mengeluarkan berbagai sitokin, serta memperbaiki sel-sel yang rusak. Ketiga fungsi ini bertujuan untik memperbaiki dan mengganti sel-sel tubuh yang telah terkena lesi, sehingga fungsi hati pasien akan pulih secara bertahap.
Teknologi Stem Cell adalah salah satu cara terakhir untuk membalikkan kondisi sirosis hati dan asites, dijuluki sebagai keajaiban "Menghidupkan Hati." Pasien sirosis hati, setelah 2-4 minggu menjalani tindakan, gejala seperti tidak ada nafsu makan, kelelahan, ascites dan berbagai gejala lainnya akan berkurang secara signifikan atau bahkan hilang. Dalam waktu 8-12 minggu, stem sel mulai berdiferensiasi, delapan kunci indeks biokimia diharapkan dapat pulih kembali. Dalam waktu 3-6 bulan, seiring dengan pertumbuhan sel-sel hati yang baru, jaringan hati yang rusak juga akan mengalami perbaikan, fungsi hati akan pulih secara bertahap, pasien akan menerima membaik sevara keseluruhan, hingga dapat masuk ke tahap rehabilitasi.
1. Transplantasi Hati
Metode ini masih tetap ada. Selain itu, jika mengambil organ hati dari tubuh yang masih hidup, karena pada kasus ini dibutuhkan donor hati yang sehat, dapat menyebabkan beberapa beban bagi si pendonor, disertai dengan risiko operasi.
Para Ahli mengatakan : Meskipun transplantasi hati memberikan pasien gagal hati pengobatan yang efektif dan cepat, namun dikarenakan jumlah pendonor yang sangat minim, biaya yang mahal, serta
Mengapa Tidak Memilih Pengobatan Lain?
2. Terapi Obat
Sirosis adalah penyakit klinis hati parah yang umum terjadi. Dasar patologisnya adalah mayoritas sel hati akna mengalami nekrosis dan menyebabkan gagal hati. Pasien yang hanya mengandalkan terapi obat-obatan konservatif saja memiliki risiko kematian hinga70%.
1. Kualitas Stem Sel
Memisahkan stem sel darah perifer atau stem sel sumsum tulang pasien, kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien melalui teknik infus untuk memulai masa pengobatan, pada dasarnya tidak ada hasil yang sangat baik. Guangzhou Modern Cell Center China menggunakan teknologi khusus untuk melakukan isolasi serta mengembangbiakkan stem sel.
Faktor Penentu Transplantasi Stem Cell :
2. Saluran input
Kami mengambil metode Intervensi arteri hepatik. Di dunia saat ini juga menggunakan pemasukkan via infus dan implantasi biopsi hati, tapi kami beranggapan bahwa arteri hepatika bertujuan untuk memberi nutrisi pada arteri, sehingga penginfusan melalui arteri adalah cara terbaik.
1. Mengkonfirmasi indikator yang berkaitan dengan terapi
2. Para Ahli menentukan jenis sel yang akan digunakan. Melalui proses diferensiasi , pensterilan yang ketat di laboratorium
3. Proses Terapi Stem Cell dijalani di ruang intervensi
4. Sudah bisa beraktivitas 1 hari pasca pengobatan
5. Hari ke-5 sudah ada indikator yang relevan dan berkhasiat
6. Hari ke-7 sudah diperbolehkan pulang
Teknologi pengobatan Modern Hospital Guangzhou sudah diakui secara internasional dan mendapatkan sertifikat JCI. Dan Modern Cell Center sudah mendapatkan sertifikasi ISO, dilengkapi dengan laboratorium biologi yang profesional dan fasilitas deteksi yang canggih, memiliki staf medis yang berpengalaman, membuat teknologi sel punca mendapat pengakuan dari departemen kesehatan nasional dan departemen kesehatan ketentaraan, menjadi salah satu fasilitas Terapi Stem Cell yang diakui secara nasional. Sumber sel punca telah memenuhi kode etik. Beberapa tahun terakhir ini, Modern Cell Center telah mencapai banyak hasil, terutama untuk pengobatan anti-aging, ginjal, sirosis hati, diabetes, kolitis ulserativa dan penyakit neurologis seperti cedera trauma pada otak, gejala sisa stroke, cerebral palsy, atrofi otak, cedera tulang belakang, rematik, atritis dan berbagai jenis penyakit lainnya, memberikan hasil pengobatan yang efektif dan hari baru bagi para pasien.
Sel punca ditempatkan pada tabung bersuhu 4-10℃ dan diisolasi di laboratorium untuk proses didiferensiasi.
Dalam proses diferensiasi, sel punca perlu dicairkan, dikembangbiakkan, diinduksi, diinspeksi, diuji dan berbagai tahapan lainnya, untuk memastikan bahwa sel punca tersebut dalam kondisi stabil, aman dan memiliki keaktifan yang tinggi.
Proses penyimpanan dan transportasi sel punca juga memiliki standar yang ketat. Harus disimpan pada suhu rendah -196°C, dan harus segera ditransplantasikan ke tubuh pasien. Lama waktu proses selesainya sel punca berdiferensiasi sampai dibawa ke ruang intervensi untuk dimasukkan ke tubuh pasien tidak boleh lebih dari 1 jam.
Fasilitas teknologi Intervensi di Guangzhou Modern Cell Center telah menjadi pembuka jalan bagi metode terapi yang baru. Injeksi sel punca melalui pembuluh darah dapat membuat sel menyebar hingga seluruh tubuh, sebagian besar sel punca akan terdistribusi ke organ-organ lain, dan pada akhirnya jumlah sel punca yang masuk ke pusat organ yang dituju cenderung sedikit. Melalui proses Intervensi, sel punca dapat diinjeksi ke pusat lesi secara akurat, menghindari berkurangnya jumlah sel punca, meningkatkan resistensi dan kelangsungan hidup sel punca pasca proses terapi,serta memberikan hasil terapi yang efektif.
Cara oral, oles dan semprot adalah cara yang bertentangan dengan prinsip dasar terapi stem Cell, merupakan metode yang salah dan tidak efektif, sama sekali tidak memiliki efek terapeutik.
Para staf medis Modern Cell Center berkonsterasi penuh dalam menjalani tugas mereka, tim pakar selalu memberikan perhatian khusus kepada para pasien, menentukan metode pengobatan terbaik berdasarkan faktor penyebab, faktor yang memperparah, dan kondisi penyakit setiap pasien, menjamin setiap pasien mendapatkan kualitas sel terbaik, serta menjamin keefektifan hasil tersebut.
Direktur Spesialis Terapi Stem Cell
Lihat selengkapnya >>Dokter Spesialis Terapi Stem Cell
Lihat selengkapnya >>Penanggung Jawab Pusat Laboratorium Biologi
Lihat selengkapnya >>Penanggung Jawab Penasehat Kesehatan di Luar Negeri
Lihat selengkapnya >>Direktur Wu adalah seorang Ahli pengobatan Minimal Invasif di China, Beliau adalah seorang Ahli dan pencetus pengobatan kanker modern Minimal Invasif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Beliau telah terjun dalam penelitian klinis dan stem cell selama bertahun-tahun, yang dapat diterapkan pada pengobatan Diabetes, Sirosis hati dan lainnya, dengan pengobatan yang professional dan berpengalaman. Beliau pernah menerbitkan beberapa artikel seperti “Radiasi Ultraviolet dan Pengobatan Transfusi Oksigenasi pada Deman Dengue”, “Studi Klinis Terapi Darah Kuantum Cahaya” dan artikel lainnya.
Tang Xiangchuan adalah seorang dokter pengobatan Minimal Invasif, Beliau adalah anggota dari Tim MDT St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou yang ikut terlibat dalam penelitian klinis terapi stem cell selama bertahun-tahun. Terapi Stem Cell dapat digunakan untuk pengobatan Diabetes, Sirosis hati, Gagal ginjal dan penyakit lainnya.
Berpengalaman dalam penelitian klinis dan eksperimen di bidang Terapi Stem Cell, terutama dalam penelitian dasar dan klinis, mekanisme resistensi pengobatan tumor dan penelitian klinis. Fokus pada masalah ilmiah utama sel punca, memperdalam Terapi Stem Cell dalam pengobatan berbagai penyakit kronis yang sulit disembuhkan, berkontribusi penuh dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Arah Penelitian : Terapi Stem Cell dan metode gabungan Timur dan Barat dalam mengobati penyakit kronis yang sulit disembuhkan. Beliau sudah banyak menerbitkan artikel makalah penelitian dalam jurnal medis China, mendapatkan penghargaan dalam memajukan ilmiah dan teknologi medis tingkat provinsi, berkontribusi dalam mengembangkan inovasi pengobatan klinis.
Berpengalaman dalam praktik klinis selama 30 tahun, memfokuskan diri dalam pengobatan diabetes, ginjal, parkinson dan penyakit kronis lainnya. Membuat pedoman medis “Terapi Konvensional + Terapi Stem Cell + Terapi Tradisional China” untuk penyakit autoimun, penyakit saraf, darah, pernafasan dan berbagai organ lainnya, kondisi tubuh pasien yang menguntungkan bagi sel punca dapat meningkatkan kelangsungan hidup, berkontribusi memberikan efek biologis penuh terhadap sel-sel yang ditransplantasikan tersebut dan lain-lain.