1. Virus yang masuk menyerang hati, akan berkembang biak di dalam sel-sel hati, dan menyebabkan infeksi, setelah masa inkubasi akan menyebabkan peradangan pada hati, ini disebut “Hepatitis virus". Cara penyebaran hepatitis virus dibagi menjadi 2. Pertama, melalui makanan dari mulut, kedua, melalui darah dan cairan tubuh. Ketika melakukan transfusi darah, jarum, dan peralatan medis lainnya yang tidak disterilkan juga dapat menyebabkan infeksi hati.
2. Hepatitis virus dibagi menjadi hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, dan hepatitis B lah yang memiliki kaitan paling erat dengan kanker hati.
3. Hepatitis kronis karena peradangan hati dan proses perbaikan berulang-ulang, dapat menyebabkani fibrosis hati dan secara bertahap mengeras, setelah 20 atau 30 tahun kemudian, ada sekitar 20% yang akan berubah menjadi sirosis hati, dan 5% lainnya akan berubah menjadi kanker hati setiap tahunnya.
4. Sirosis hati dibagi menjadi beberapa jenis : ① Sirosis alkoholik, yang disebabkan karena mengkonsumsi alkohol berlebihan; ② Sirosis hepatitis, berawal dari hepatitis virus; ③ Sirosis akibat fatty liver, perlemakan hati pasca hepatitis disebabkan karena asupan makanan berlebih, kurang olahraga, ditambah fungsi hati yang belum sepenuhnya pulih, sangat mudah menyebabkan akumulasi lemak dalam hati. Tumpukan lemak dalam jumlah besar dan dalan jangka panjang dapat menyebabkan pembengkakan pada sel-sel hati, yang kemudian rusak dan mati. Setelah terjadi fibrosis hati nantinya bisa berubah menjadi sirosis hati.
5. Menurut data kesehatan menunjukkan : Sel-sel hati bisa menimbulkan lesi kanker, dimana pada sekitar 85% kasus disebabkan oleh hepatitis virus, yang berkembang menjadi sirosis hati, dan pada akhirnya menjadi kanker hati; Sedangkan pada 15% kasus tanpa melalui sirosis hati, dari hepatitis langsung berkembang menjadi kanker hati.
6. Gejala awal kanker hati sering tersembunyi di balik hepatitis dan sirosis, sehingga cenderung sulit terdeteksi. Jika tidak menjalani pengobatan tepat waktu, penyakit ini akan berkembang ke stadium berikutnya, dan dapat mengancam kesehatan manusia.
Baca Selengkapnya