Sekitar 30-40 persen pasien datang dari Indonesia, disayangkan mereka datang stadium sudah lanjut.Kanker merupakan salah satu penyakit paling menakutkan karena mematikan. Penyakit ini dapat menyerang siapa pun dan tak peduli pada jenis kelamin dan usia. Untuk itu, metode penyembuhan kanker terus mengalami perkembangan di berbagai negara dan berbagai rumah sakit.
China merupakan salah satu negara yang menjadi rujukan untuk pengobatan kanker. Modern Cancer Hospital Guangzhou, Guangdong, China merupakan salah satu tujuan penderita kanker dari berbagai negara. Selain didukung teknologi dan metode pengobatan terbaru, rumah sakit ini juga didukung tim ahli kanker.
Rumah sakit ini menangani paling banyak sekitar 10 pasien setiap hari, tapi rata-rata 4-5 pasien. Sejak berdiri, rumah sakit ini sudah menangani ribuan pasien. Kepala Onkologi Modern Cancer Hospital, dr Peng Xiao Chi menuturkan, pihaknya memiliki beberapa metode unggulan dalam penanganan kanker, termasuk nano teknologi yang merupakan teknologi terbaru.
Pihaknya memiliki enam metode yang menjadi keunggulan dalam penanganan kanker, yakni intra arterial intervension atau sering dikenal sebagai lokal kemo; metode radio frequeny ablation (RFA/menggunakan suhu panas); cryoablation (pembekuan); metode terapi gen, metode biji radiopartikel, dan metode nano teknologi.
Menurut Peng, metode intra arterial intervension atau lokal kemoterapi ini dilakukan dengan teknik penyumbatan pembuluh darah, sehingga sel kanker akan rusak atau mati karena tidak mendapat asupan nutrisi. “Metode ini sangat ditentukan keahlian untuk menemukan pembuluh darah yang terhubung ke pusat sel kanker,” kata ahli kanker ini melalui penerjemah, Indah.
Metode ini sangat baik, karena penyerapan obat maksimal dan efek sampingnya sangat minim. Kemudian, metode RFA menggunakan jarum ke sel kanker, dengan mengandalkan suhu panas 60-80 derajat Celsius. Suhu panas itu akan mematikan sel kanker. Metode pembekuan (crypablation) merupakan kebalikan dari metode RFA, yakni mengandalkan bola es yang disuntik ke area sel kanker, sehingga sel kanker itu menjadi beku dan mati. Bola es itu minus 100 lebih derajat Celsius. Metode ini dilakukan sekitar 30 menit, yang diselingi dengan pemanasan.
Metode terapi gen, kata Peng, digunakan untuk mengatasi kanker yang disebabkan kekurangan gen. Misalnya, kekurangan gen p53 sering menyebabkan kanker lidah, sedangkan kekurangan gen k-ras menjadi pemicu kanker usus.
“Sel bisa berasal dari orang lain atau diri sendiri, tapi masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Kalau dari orang lain, tubuh akan bereaksi. Kalau dari diri sendiri cenderung lebih lama. Kami memiliki bank sel,” tuturnya.
Metode radio partikel digunakan dengan penanaman biji radio partikel di sel kanker. Biji partikel sebesar satu per tiga biji beras itu ditanam, guna mengeluarkan sinar selama enam bulan. Kebutuhan biji partikel sangat tergantung pada besar kecilnya sel kanker. “Metode ini cocok untuk kanker paru atau liver. Setelah enam bulan, biji partikel ini tidak perlu dikeluarkan karena tidak berbahaya,” kata Peng.
Metode Terbaru
Menurut dr Peng, pihaknya telah menggunakan metode terbaru di dunia, yakni nano teknologi atau obat nano (micro). Teknik ini sangat baik karena penyerapan obat langsung ke sasaran. Metode ini masih sangat baru, tapi juga maksimal. Contoh, dengan teknik lokal kemo hanya mencapai sasaran 50 persen, tapi dengan metode nano mencapai 80-90 persen. “Sangat efektif dan efek samping minim. Memang metode ini membutuhkan biaya yang sangat mahal, sekitar 30.000-40.000 RMB (1 RMB sekitar Rp 1.500),” ujarnya.
Teknik di Guangzhou ini berbeda dengan metode standar internasional yang mengandalkan kemoterapi, radiasi dan pembedahan. Namun, ketiga metode ini juga digunakan di Modern Cancer Hospital. “Metode pembedahan masih digunakan, tapi hal itu sangat tergantung dari kasus yang ada,” katanya.
Untuk kanker prostat, misalnya, lebih cocok menggunakan metode penanaman partikel dan pembekuan. Untuk kanker serviks lebih cocok dengan metode biji partikel, pembekuan dan lokal kemo. Kanker lidah juga menggunakan metode biji partikel atau pembekuan.
Mengenai pilihan metode yang digunakan, sangat tergantung dari kondisi pasien dan jenis kanker. Bisa satu metode ataupun metode kombinasi. Namun, penyembuhan kanker stadium awal lebih memungkinkan daripada kanker stadium lanjut. Untuk stadium lanjut, memang tidak akan sembuh total, tapi dapat memperbaiki kualitas hidup pasien.
Mengenai pembiayaan di Guangzhou, Kepala Modern Cancer Hospital Guangzhou, Wang Huaizhong mengatakan, metode minimal invasif yang digunakan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode konvensional. Dalam metode ini luka minimal, kemo lokal, mencegah penyebaran ke tempat lain dan memperbaiki kualitas hidup pasien.
Wang juga memastikan pihaknya menggunakan teknologi terbaru yang merupakan gabungan metode Barat dan Timur. Selain itu, digunakan obat herbal untuk mempercepat pemulihan. “Teknologi selain dari China, juga ada kerja sama dengan negara Eropa,” ujarnya.
Metode minimal invasif ini sangat dianjurkan karena lebih maksimal dan efek samping lebih minimal jika dibandingkan dengan metode konvensional. Memang dari sisi biaya lebih mahal daripada metode konvensional, karena banyak alat yang canggih dan harus diimpor. “Tapi, kami pastikan jauh lebih murah dibandingkan di negara lain,” katanya.
Untuk biaya rumah sakit, VVIP bisa mencapai 680 RMB per hari ditambah biaya dokter 100 RMB dan biaya perawat 50 RMB. Kamar VIP 590 RMB dan kamar standar 380 RMB. Dalam satu kamar ada dua tempat tidur, yakni untuk pasien dan keluarga pasien. Selain itu, pasien dilengkapi dengan penerjemah sesuai negara asal.
Untuk metode pembekuan membutuhkan biaya sekitar 17.000 RMB, gen terapi sekitar 15.000-20.000 RMB, lokal kemo sekitar 8.000-15.000 RMB. Untuk penanaman biji partikel, satu partikel 500 RMB. Kebutuhan biji partikel tergantung besar-kecilnya sel kanker.
Dia menjelaskan, pasien di Modern Cancer Hospital berasal dari berbagai negara seperti Timur Tengah, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Indonesia. “Sekitar 30-40 persen pasiennya datang dari Indonesia. Hanya saja, sangat disayangkan mereka datang ketika sudah stadium lanjut,” ujarnya.
Presiden Grup Medis BO AI Guangzhou yang membawahi sejumlah rumah sakit di China, Lin Zhi Cheng mengatakan, pihaknya menyadari banyaknya pasien dari Indonesia. Bahkan, dia berkeinginan mendirikan rumah sakit di Indonesia, tapi sangat banyak membutuhkan izin baik dari China maupun Indonesia. Untuk itu, mereka hanya membuka perwakilan di Jakarta dan Surabaya untuk konsultasi sebelum ke Guangzhou.
Grup BO AI berusaha melakukan kombinasi metode Timur dan Barat, guna memperoleh hasil maksimal dalam penanganan kanker. Kedua metode ini bisa saling melengkapi. “Metode China lebih mengandalkan melihat, meraba, bertanya dan meraba denyut nadi, juga menggunakan obat herbal,” kata Lin.
Ke depan, pihaknya sangat ingin bertukar pengalaman dengan rumah sakit dan dokter Indonesia, sehingga bisa saling melengkapi dalam mempercepat pemulihan kanker. “Kami tidak berinvestasi di bidang lain meski ada peluang, karena sejak awal kami utamakan kepedulian pelayanan kesehatan masyarakat,” tuturnya.
Lin mengatakan, dokter yang bertugas harus berpengalaman dan semua perawat wajib mendapat sertifikasi dari negara. Ini karena ada syarat yang sangat ketat bagi tenaga medis. (bersambung)
(Sinar Harapan)
Direproduksi:https://www.shnews.co/detile-1380-dari-metode-lokal-kemo-sampai-nano-teknologi.html
Untuk pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami via online, email atau telepon. Untuk info-info terkini, anda dapat mengunjungi Facebook dan Youtube kami.