Guangzhou, Teknologi untuk mengatasi kanker dengan minimal invasif tengah berkembang pesat. Tapi sayangnya berbagai teknik minimal invasif ini tidak bisa diterapkan untuk kanker darah atau leukemia.
"Leukemia pakai kemoterapi konvensional yang ditambah herbal, dan tidak bisa menggunakan teknik minimal invasif," ujar Prof Peng Xiao chi, saat acara temu media di Modern Hospital Guangzhou, China, Minggu (29/4/2012).
Prof Peng menjelaskan hal ini karena kanker darah terlihat di seluruh tubuh dan sel-selnya bisa mengalir dimanapun, sehingga tumor atau kanker tidak bisa dilihat dengan mata tempatnya di satu titik.
Diketahui darah ada di semua organ tubuh dan ia mengalir dari satu tempat ke tempat lainnya sehingga pengobatan yang diberikan pun harus diberikan pada seluruh tubuh untuk mematikan sel-sel kankernya.
Leukemia atau kanker darah adalah keganasan yang terjadi di sel-sel darah baik pada sel darah putih, merah maupun elemen darah lainnya. Kanker ini biasanya dimulai pada sumsum tulang belakang yang mana merupakan tempat dibuatnya sel-sel darah.
Ketika seseorang terkena leukemia, maka sumsum tulang belakang akan membuat banyak sel darah putih (sel leukemia) sehingga menjadi tidak normal. Sel ini tidak bekerja secara normal, mereka berkembang sangat cepat dibanding sel normal dan tidak berhenti.
Kondisi ini pada satu waktu bisa mengganggu sel darah yang normal, sehingga memicu terjadinya kondisi yang serius seperti anemia, pendarahan dan infeksi. Leukemia ini juga bisa menyebar ke organ lain dan menyebabkan pembengkakkan atau nyeri.
"Karena letak darah ada dimana-mana atau tidak di satu titik, maka penanganan leukemia masih menggunakan kemoterapi konvensional," ujar Prof Peng, ketua tim onkologi Modern Hospital Guangzhu, China.
Untuk pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami via online, email atau telepon. Untuk info-info terkini, anda dapat mengunjungi Facebook dan Youtube kami.