Pengunjung dari Indonesia yang berkunjung ke Modern Cancer Hospital Guangzhou mempelajari tentang teknologi anti-kanker dan pelayanan medis rumah sakit | Rumah Sakit Tumor Modern Guangzhou, China

Mengapa Modern Cancer Hospital Guangzhou menerima pasien dari segala usia?
——Pengingat bahwa Pengunjung dari Indonesia pernah mengunjungi Modern Cancer Hospital Guangzhou

Modern Cancer Hospital Guangzhou sebagai perusahaan swasta di China, kepopulerannya di wilayah ASEAN semakin meningkat dalam beberapa tahun ini. Setiap tahunnya rumah sakit menerima sekitar kurang lebih 1000 orang pasien dari Indonesia, dan bisa dibilang meliputi segala usia. Apa alasannya? Untuk menjawab keraguan ini, 21-22 Juli 2013, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia-SuBei, pengobatan China di Jakarta, perwakilan asosiasi pengobatan Barat, stasiun TV Jakarta, stasiun TV V7, International Daily News, KOMPAS, Sin Chew Daily, Harian Medan, dan media-media utama lainnya, serta penyanyi Joy Tobing yang bertotalkan 27 orang datang mengunjungi Yayasan Bo Ai Guangzhou-China dan Modern Cancer Hospital Guangzhou, serta melakukan tanya jawab. Ketua yayasan Lin Zhi Cheng dan Kepala rumah sakit Wang menyambut hangat kedatangan pengunjung dari Indonesia.
+Baca lebih lanjut

Siaran Secara langsung operasi kanker payudara,
Rahasia ajaib pengobatan cryotherapy

Pengunjung melihat operasi secara langsung

Pada tanggal 21 Juli 2013 pukul 2 siang, pengunjung dari Indonesia yang berada di Modern Cancer Hospital Guangzhou melihat secara langsung proses 'Cryosurgery' untuk kanker payudara. yang sedang berbaring di meja operasi adalah pasien kanker payudara dari Filipina, payudara kanannya pertumbuhan tumor yang sangat besar, tetapi pasien menolak untuk melakukan operasi. Dengan demikian, Modern Cancer Hospital Guangzhou, dia memilih teknologi cryotherapy. Cryotherapy tidak memiliki reseksi bedah, waktu operasi lebih singkat (lamanya waktu seluruh prosedur dalam waktu sekitar satu jam atau lebih), rawat inap lebih cepat, pemulihan lebih cepat, dll, terutama untuk penyakit jantung dan komplikasi lain pada pasien usia lanjut dengan dioperasi. Dan keselamatan teknologi pembekuan, efek samping, seperti minimal invasif bedah sedikit rasa nyeri, kebanyakan pasien hanya perlu anestesi lokal, operasi pemikiran terjaga, pasien dapat berkomunikasi dengan para ahli.
+Baca lebih lanjut

Pengunjung Bertanya Jawab dengan Penderita Kanker,
Memberi Pujian kepada Modern Cancer Hospital Guangzhou

Pengunjung yang datang kali ini, selain ada perwakilan dari dokter ahli pengobatan Timur-Barat dan beberapa media terkemuka, yang lain dari sebelumnya adalah keikutsertaan penyanyi Joy Tobing yang bersama-sama datang menjenguk penderita kanker yang dirawat di Modern Cancer Hospital Guangzhou. Joy Tobing menyumbangkan suaranya untuk menghibur mereka, menambah semangat mereka untuk memerangi kanker.
+Baca lebih lanjut

Topik Kanker

Kisah Pasien

Delegasi kunjungan Grup Bo Ai Indonesia

Pada tanggal 22 Juli 2013 sore, delegasi Indonesia menjalani kunjungan ke persaudaraan Grup Guangzhou. Kunjungan oleh Ketua Grup Bo Ai Lin Cheng persaudaraan delegasi pada penerimaan ramah.

Adapun grup ini belum dipahami, maka Ketua Grup Bo Ai, Lin, merinci proses pembangunan. Medical Group China didirikan pada tahun 1989, adalah kelompok investasi kesehatan terbesar di Cina. Medical Group China di seluruh dunia memiliki 14 anak cabang, seperti Modern Cancer Hospital Guangzhou, Shenzhen Hospital, Shanghai, Changsha Cardiotoraks Hospital dan lembaga medis besar lainnya, total puluhan ribu karyawan Grup, sementara Medical Group China merupakan top 100 Medical Group di dunia.

Delegasi Indonesia mengatakan bahwa ia berharap kelompok persaudaraan dapat berinvestasi di Indonesia untuk membangun rumah sakit dan membantu pasien kanker. Mr Lam mengatakan bahwa jika kondisi memungkinkan, membangun sebuah rumah sakit di Indonesia merupakan salah satu upaya Grup dalam arah pengembangan.

Foto Bersama Tim Delegasi dan Ketua
Group Bo Ai di depan Kantor

Ketua Lin memperkenalkan
Group Bo Ai kepada tim delegasi

Reporter media mewawancarai Ketua Lin

laporan media